Wakil Kepala BGN Sebut Ada Politikus Minta Jatah Dapur MBG

Wakil Kepala BGN Sebut Ada Politikus Minta Jatah Dapur MBG
WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang.(Dok. Youtube BGN)

WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengungkapkan ada politikus yang tidak malu-malu meminta jatah sebagai dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu ia ungkapkan dalam konferensi pers di Jakarta (Jumat (26/9).

“Serius nih, ada yang WA (whatsapp) saya, saya jawab, eh kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengkomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur. Langsung saya blok, blok, blok,” ungkap Nanik.

Ia menyayangkan politikus yang masih mencari kesempatan disaat pemerintah berupaya mengatasi keracunan MBG.

“Kasian banyak anak-anak gak bisa makan, kita mau ngasih makan kok rebutan,” ucapnya.

Selain itu ia memastikan BGN akan terus berbenah dan menindak SPPG yang melanggar ketentuan dengan penutupan SPPG.

“Tapi mau punyanya jenderal mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup, saya nggak peduli karena ini menyangkut nyawa manusia. Saya nggak peduli, beneran serius,” tegas Nanik.

Ia meminta SPPG jangan main-main dengan urusan kesehatan anak dan meminta SPPG melengkapi sertifikasi yang sudah ditentukan BGN. Selain itu, Nanik menjelaskan tadi malam BGN juga sudah keluarkan surat kepada para mitra dengan batas waktu 1 bulan untuk melengkapi sertifikat layak higienitas dan sanitasi, sertifikat halal dan sertifikat penggunaan air yang layak pakai.

Apabila dalam waktu 1 bulan itu ternyata mereka tidak memenuhi 3 sertifikasi tersebut maka SPPG akan ditutup.

“Saya ulang kalau dalam 1 bulan kepada para mitra di seluruh Indonesia kalau anda semua tidak memenuhi tidak mempunyai sertifikat layak higenistas dan sanitasi, sertifikat halal dan sertifikat penggunaan air yang layak pakai kami akan menutup,” ujarnya.

“Mohon maaf kontrak anda hanya 1 tahun dalam 1 tahun itu ada klausal dimana kami bisa menghentikan, kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak di Indonesia,” pungkasnya. (H-3)

[OTOMOTIFKU]