Identitas Online Jadi Penentu Reputasi, Begini Cara Menjaganya

Identitas Online Jadi Penentu Reputasi, Begini Cara Menjaganya
Di era digital sekarang, punya jejak online sudah jadi kebutuhan, bukan sekadar gaya-gayaan.(FREEPIK)

Di era digital sekarang, punya jejak online sudah jadi kebutuhan, bukan sekadar gaya-gayaan. Apalagi buat akademisi, peneliti, atau mahasiswa yang sedang meniti karier. Website pribadi bisa jadi “rumah’ yang menampilkan siapa kita, apa yang kita kerjakan, dan karya apa saja yang ingin dibagikan ke dunia. 

Hal inilah yang coba diingatkan lewat digitalpresence.johnastewart.org, sebuah situs yang membahas pentingnya membangun identitas digital yang kuat.

Bayangkan saat orang mencari nama kamu di Google. Apa yang muncul pertama kali? Kalau hanya data seadanya di laman kampus atau potongan profil LinkedIn, orang tidak akan tahu banyak. Tapi dengan website pribadi, semua informasi bisa kamu rangkai sendiri, mulai dari riset, artikel populer, portofolio, sampai cerita ringan soal perjalanan akademikmu.

Beberapa akademisi bahkan mengaku, separuh dari waktu mereka dihabiskan untuk membuka situs rekan-rekan peneliti. Dari sana mereka bisa tahu arah riset, mengenal gaya menulis, bahkan menemukan kesempatan kolaborasi baru. Tidak heran banyak yang menyebut website pribadi sebagai kartu nama modern, tapi versi lebih lengkap dan fleksibel.

Kehadiran digital juga bukan cuma soal formalitas. Ada kebebasan yang tidak bisa didapat di laman resmi kampus. Kamu bisa menampilkan foto konferensi terbaru, menulis catatan ringan di blog, atau sekadar memberi update tentang penelitian yang sedang berjalan. Dengan begitu, audiens, entah mahasiswa, jurnalis, atau sesama akademisi, bisa merasa lebih dekat denganmu.

Dan soal teknis? Jangan dibayangkan ribet. Sekarang banyak platform yang user-friendly, dari WordPress, OU Create, sampai GitHub Pages. Tinggal pilih template, isi dengan kontenmu, dan dalam hitungan jam kamu sudah punya situs pribadi yang bisa diakses siapa saja.

Pesannya sederhana, dunia digital adalah panggung yang luas. Siapa yang berani tampil, konsisten berbagi cerita, dan menjaga kehadirannya, dialah yang akan lebih dulu diingat. digitalpresence.johnastewart.org sekadar mengingatkan, kalau membangun citra di ruang online sama pentingnya dengan publikasi di jurnal bergengsi.

[OTOMOTIFKU]