
HALAMAN kantor Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DK3P) Kota Banjarmasin mendadak berubah dipenuhi warna warni dan semerbak bunga ratusan tanaman anggrek yang tengah bermekaran. Momen ini tersaji pada Bamara Anggrek Festival 2025, even tahunan festival anggrek dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Banjarmasin ke 499.
Tak kurang 200 tanaman anggrek berbagai spesies milik peserta yang berasal dari instansi dan individu dari berbagai daerah di Kalsel mengikuti lomba. “Panitia membagi lomba anggrek menjadi enam kategori dengan hadiah mencapai puluhan juta rupiah. Peserta yang berpastisipasi cukup banyak datang dari berbagai daerah,” ungkap Kepala Dinas K3P Kota Banjarmasin, Yuliansyah Efendi, Sabtu (27/9).
Enam kategori lomba anggrek meliputi Vanda, Cattleya, Dendrobium Hibryd, Dendrobium Species, Phalaenopsis Hibryd dan Phalaenopsis Species. Selain lomba anggrek, kemeriahan festival anggrek ini juga ditandai bursa anggrek dan tanaman hias yang mampu menarik minat warga terutama pecinta anggrek dan tanaman hias di Kalsel.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yusfa Love yang mengirimkan koleksi anggrek pribadinya mengikuti lomba mengatakan event tahunan Festival Anggrek ini bagian dari komitmen bersama Pemda dan masyarakat untuk pelestarian ke anekaragaman hayati. “Festival ini salah satunya menjadi upaya pelestarian keanekaragaman hayati dimana anggrek adalah plasma nurfah yabg ada di Kalimantan,” tuturnya.
Menurutnya anggrek menjadi salah satu spesies tanaman yang mempunyai peranan penting dalam ekosistem hutan Kalimantan. Anggrek juga tidak hanya untuk keindahan tapi beberapa spesies bisa dimanfaatkan sebagai obat hingga manfaat secara ekonomi.
Melalui festival anggrek ini diharapkan para generasi muda dapat teredukasi dan sadar tentang pentingnya pelestarian anggrek bagi kehidupan maupun keindahan alam. Di Kalimantan diperkirakan terdapat sekitar 3.000 jenis anggrek alam dan beberapa diantaranya masuk kategori langka.
Ada beberapa jenis anggrek khas Kalimantan Selatan seperti Anggrek Bulan Putih (Phalaenopsis amabilis), Anggrek Tebu Kalimantan, Anggrek Bulan Pelaihari, dan Anggrek Bulan Bintang, yang memiliki keunikan dan bernilai ekonomi tinggi. Di hutan Pegunungan Meratus perburuan anggrek liar atau anggrek alam masih terjadi.(H-2)
[OTOMOTIFKU]