Mengupil dan Risiko Alzheimer Benarkah Ada Hubungannya Menurut Sains

Mengupil dan Risiko Alzheimer: Benarkah Ada Hubungannya Menurut Sains?
Mengupil dan Alzheimer(Freepik)

BELAKANGAN ini, ramai pemberitaan bahwa kebiasaan mengupil bisa meningkatkan risiko Alzheimer. Klaim ini tentu memicu rasa penasaran sekaligus kekhawatiran.

Namun, seberapa benar pernyataan tersebut? Apakah sudah ada bukti ilmiah pada manusia, atau sekadar temuan awal di laboratorium? Artikel ini akan membahas secara lengkap berdasarkan riset terbaru.

Alzheimer dan Faktor Risikonya

Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, memori, dan perubahan perilaku. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor risiko yang diketahui meliputi:

  • Usia lanjut
  • Riwayat genetik (misalnya gen APOE4)
  • Gaya hidup (pola makan, olahraga, kualitas tidur)
  • Kondisi kesehatan kronis (diabetes, hipertensi, obesitas)
  • Teori terbaru: peran infeksi mikroba dalam memicu peradangan otak

Apa Kata Sains Soal Mengupil?

Sumber utama klaim ini berasal dari penelitian tahun 2022 oleh tim ilmuwan Australia yang dipublikasikan di Scientific Reports. Temuan penting mereka:

  1. Bakteri Chlamydia pneumoniae, ketika dimasukkan ke rongga hidung tikus, dapat masuk ke otak lewat saraf penciuman dan trigeminal.
  2. Dalam waktu 24-72 jam, bakteri tersebut memicu perubahan biologis yang mirip dengan Alzheimer, seperti pembentukan plak amyloid-β.
  3. Kerusakan epitel hidung (lapisan dalam hidung) memperbesar kemungkinan bakteri menembus sistem saraf.

Dengan kata lain, bila lapisan hidung sering terluka, yang secara teoritis bisa terjadi karena kebiasaan mengupil, risiko masuknya mikroba berbahaya mungkin meningkat.

Bukti pada Manusia: Masih Terbatas

Beberapa studi post-mortem (otopsi) menemukan adanya C. pneumoniae di otak pasien Alzheimer. Namun, ada beberapa catatan penting:

  • Belum jelas apakah bakteri itu penyebab utama Alzheimer, atau sekadar ikut hadir setelah otak melemah.
  • Belum ada penelitian populasi manusia yang membuktikan langsung “mengupil → Alzheimer”.
  • Klaim populer di media sering menyederhanakan hasil riset hewan ke manusia, padahal keduanya tidak selalu sebanding.

Mekanisme yang Mungkin Terjadi

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut:

  1. Mengupil dapat menyebabkan mikro-luka pada rongga hidung.
  2. Mikroba seperti C. pneumoniae bisa memanfaatkan luka tersebut untuk masuk ke jalur saraf penciuman.
  3. Infeksi memicu neuroinflamasi.
  4. Otak merespons dengan memproduksi protein amyloid-β, yang bila menumpuk dapat menjadi salah satu ciri Alzheimer.

Namun, sekali lagi: ini baru mekanisme teoritis yang butuh lebih banyak bukti klinis pada manusia.

Jadi, Haruskah Kita Khawatir?

  • Mengupil tidak otomatis menyebabkan Alzheimer.
  • Risiko Alzheimer jauh lebih dipengaruhi faktor usia, genetik, dan gaya hidup.

Meski begitu, menjaga kebersihan tangan dan mengurangi kebiasaan mengupil tetap baik untuk kesehatan, karena bisa mencegah infeksi hidung dan sinus.

Kesimpulan

Klaim bahwa “mengupil memicu Alzheimer” berasal dari penelitian hewan yang menemukan jalur infeksi bakteri dari hidung ke otak. Meskipun menarik, hingga saat ini belum ada bukti kuat pada manusia.

Artinya, klaim tersebut masih bersifat spekulatif. Namun, menjaga kesehatan hidung dan kebiasaan higienis tetap penting untuk mencegah infeksi yang tidak diinginkan.

FAQ seputar Mengupil dan Alzheimer

1. Apakah benar mengupil bisa langsung sebabkan Alzheimer?

Belum terbukti pada manusia. Baru ada bukti pada model tikus.

2. Mengapa hidung bisa jadi jalur masuk bakteri ke otak?

Karena saraf penciuman dan trigeminal terhubung langsung dengan sistem saraf pusat.

3. Apa langkah pencegahan terbaik?

Jaga kebersihan tangan, hindari mengupil berlebihan, dan rawat kesehatan hidung. (Z-10)

Sumber: 

  • Chacko, A., Beagley, K., et al. (2022). Chlamydia pneumoniae can infect the central nervous system via the olfactory and trigeminal nerves and contributes to Alzheimer’s disease risk. Scientific Reports, Nature Publishing Group. Europe PMC
  • Wozniak, M. A., Itzhaki, R. F. (2024). Infectious agents and Alzheimer’s disease: the case for Chlamydia pneumoniae. Frontiers in Neuroscience. Frontiers link
  • ScienceAlert (2022). Scientists Reveal How Nose Picking Could Increase Risk of Alzheimer’s. ScienceAlert link

[OTOMOTIFKU]