
Sebanyak 45 rumah sakit (RS), terdiri atas RS vertikal milik Kementerian Kesehatan, milik pemerintah daerah, swasta mendapatkan penghargaan PERSI Award- MAKERSI Award di Tangerang, Sabtu (27/9).
Lomba yang diadakan Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (PERSI) dan Majelis Kehormatan Etik Rumah Sakit (Makersi) itu menjadi rangkaian kegiatan Seminar Nasional PERSI XXI yang diikuti 1.000 peserta kalangan RS pada 25 – 28 September.
Kompetisi ini merupakan ajang penghargaan bagi RS yang telah melakukan inovasi dalam upaya meningkatakan mutu perumah sakitan di Indonesia. Seperti juga kegiatan-kegiatan lain dalam rangkaian Seminar Nasional PERSI 2025, tema yang diangkat adalah Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability.
Terdapat 9 kategori lomba yaitu Kode Etik dan Perilaku Rumah Sakit, Corporate Social Responsibility, Green Hospital, Health Services During Crisis, Healthcare Workers Wellbeing, Leadership and Management, Quality and Patient Safety, Innovation in Healthcare IT, serta Customer Service, Marketing and Public Relation.
Pada kategori 9 yaitu Customer Service, Marketing, dan Public Relation, juara 1 diraih RSUD Kabupaten Mimika dengan inovasinya, Sistem Layanan antar Pulang Pasien Rawat Inap Orang Asli Papua (Sa antar ko).
Sebelumnya, pada sesi presentasi yang dilakukan secara hibrid pada Sabtu (20/9), RSUD Kabupaten Mimika memaparkan inovasi layanan dijalankan sejak Kamis (17/6). Penghargaan diterima langsung Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu.
Program ini secara khusus ditujukan untuk pasien warga asli Papua ke rumahnya usai menjalani rawat inap, bekerja sama Maxim, perusahaan taksi daring.
“Program ini lahir dari kepedulian terhadap pasien yang kerap mengalami kesulitan akses transportasi pulang usai dirawat,” kata Antonius Pasulu.
Program ini dibiayai sepenuhnya oleh RSUD Mimika melalui skema Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan tidak membebani pasien maupun keluarganya.
Pemeringkatan RS
Pencapaian lainnya diraih RS pemenang Pemeringkatan RS PERSI 2025 untuk layanan saraf, jantung, serta kanker. Pada masing-masing layanan terpilih 12 RS. Pemeringkatan ini tekah memasuki tahun kedua.
Sebanyak tiga RSUD meraih penghargaan ini, bahkan satu RS yaitu RSUD. DR. Soetomo Surabaya meraih peringkat terbaik layanan saraf dan kanker sekaligus. Sedangkan RSUD Dr. Moewardi meraih peringkat terbaik dalam layanan saraf serta RSUD Abdoel Wahab Sjahranie dalam layanan kanker.
“Ini bukan perlombaan tapi membangun benchmark agar RS di Indonesia semakin baik. Seperti 2024, nantinya kami akan mengeluarkan daftar RS terbaik dalam penanganan kanker, jantung, serta neurologi menurut sistem pemeringkatan PERSI,” kata Ketua Kompartemen Mutu dan Tata Kelola Klinik Pengurus Pusat PERSI Hanevi Djasri dalam webinar sosialisasi.
Penilaian, akan difokuskan pada 2 penyakit sebagai sample, penentuannya didasarkan atas kasus penyakit yang paling banyak terjadi. Pada penyakit jantung, yaitu penilaian mutu untuk penanganan STEMI serta gagal jantung kronis. Sementara pada kategori kanker, yaitu penanganan ca mammae stadium 1, 2, 3 a serta ca serviks. Selanjutnya, penanganan neurologi pada stroke iskemik serta stroke pendarahan.
Pada kategori layanan saraf terpilih RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, RS Santo Borromeus, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Siloam Hospitals Lippo Village, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Murni Teguh Memorial Hospital Medan, RSUD Dr. Moewardi, RS Hermina Arcamanik, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, RSUD Dr. Soetomo, RS Awal Bros Pekanbaru, serta RSPAD Gatot Soebroto.
Sementara pada layanan jantung, terpilih RSJPD Harapan Kita, Siloam Hospitals Lippo Village, RS PELNI, SMC RS Telogorejo, Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Mandaya Royal Hospital Puri, RS Awal Bros A.Yani, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, RS Awal Bros Pekanbaru, RS Hermina Bekasi, Primaya Hospital Tangerang, serta RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Selanjutnya, pada layanan kanker, daftarnya adalah RS Kanker Dharmais, RSUD Dr. Moewardi, RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, RS Awal Bros Batam, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Mandaya Royal Hospital Puri, RS Hermina Bekasi, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, RSPAD Gatot Soebroto, RS Santo Borromeus, RS Awal Bros Pekanbaru, serta RSUD Dr. Soetomo.
“Kami menilai pada aspek diagnosa, tata laksana, dan outcome, penilaian akan didasarkan pada audit klinis. Ke depan aspek penanganan dimungkinkan ditambah, misalnya pada penanganan jantung, seperti di AS, dilakukan penilaian pada 10 penyakit,” kata Hanevi.(X-8)
[OTOMOTIFKU]