
SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menolak program makan bergizi gratis (MBG) yang dilakukan oleh pemerintah. Sekolah yang telah menerapkan full day school itu lebih memilih memasak sendiri makan siang bagi para siswa.
Kepala SMP Al Muttaqin Tasikmalaya Iman Kandarisman mengatakan, kebijakan itu sudah diterapkan sejak lama sebelum ada program makan bergizi gratis (MBG) yang dilakukan oleh pemerintah.
Program makan siang gratis yang disediakan di sekolah itupun berlangsung setelah disepakati orangtua untuk dikelola pihak sekolah.
“Untuk menjaga kualitas makanan, kami menyediakan ahli gizi khusus dan kemudian proses memasak dilakukan di lingkungan sekolah. Akan tetapi, menu makanan yang disajikan bagi pelajar masih hangat lantaran di masak mulai pukul 08.00 WIB dan disajikan pukul 11.00 WIB atau ketika waktu istirahat dengan jumlah 700 porsi untuk siswa termasuk guru,” katanya, Minggu (28/9).
Iman mengatakan, makan siang di SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya sudah berjalan 25 tahun dan belum pernah ada masalah terkait menu makanan yang disajikan bagi siswa termasuk guru. Terkait menu makanan yang dimasak di sekolah selama ini, para siswa menyukai dan mereka tidak bosan.
“Para siswa tidak bosan makan lantaran menu yang disiapkan setiap hari berganti, termasuk menu baru ditawarkan lebih dulu kepada orangtua siswa yang dilakukan setiap minggu sebelum dimasak. Karena, makan siang yang dilakukan selama ini bagi anak didik tetap didampingi para guru. Guru juga menyantap menu makanan yang sama contohnya daging ayam, telur, daging sapi, sayuran dan lainnya,” ujarnya.
Menurut Iman, harga menu makan siang yang dilakukan SMP Al Muttaqin untuk satu porsitidak berbeda dengan program MBG yang dilakukan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yakni seharga Rp15 ribu dengan dibayar setiap sebulan sekali. Program makan siang yang dilakukan di sekolah untuk menjamin anak didiknya sehat.
“Menu makan siang yang disiapkan kepada anak didik tetap melakukan koordinasi dengan orangtua, kalau ada yang tidak suka salah satunya menu hingga sekolah akan menganti makanan lain. Akan tetapi, makan siang tersebut akan berlanjut secara menerus agar anak memiliki gizi baik dan semangat dalam menimba ilmu,” paparnya.
Hilda, seorang siswa SMP Al Muttaqin, mengatakan, program makan siang yang dilakukan di sekolahnya selama ini masih berjalan dan memang program tersebut sudah lama dilakukan sebelum pemerintah melakukan program MBG. Berbagai sajian menu setiap hari berbeda-beda dan dimakan oleh teman-temannya termasuk para guru.
“Menu makanan yang disajikan di sekolah pada program makan siang alhamdulilah tidak ada masalah, meski program makan bergizi gratis (MBG) dilakukan pemerintah saat ini menuai masalah seperti keracunan. Menu masakan yang disajikan di Al Muttaqin dikelola pihak sekolah dan kami senang ketika jam istirahat tiba bisa langsung makan bersama guru,” tuturnya. (AD/E-4)
[OTOMOTIFKU]