Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Rakyat Berjalan Lancar

Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Rakyat Berjalan Lancar
Pelaksanaan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kalimantan Tengah(Dok.HO)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) memastikan program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Kalimantan Tengah berjalan lancar. Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian (Dirjen LIP) Hermanto mengatakan tidak ada tanda-tanda mangkrak apalagi berpotensi gagal karena pelaksanaannya sampai saat ini masih terus berprogres. 

“Petunjuk teknisnya sudah jelas, masyarakat mengelola dan mereka yang akan menikmati hasilnya. Demikian juga dengan progres pengerjaan CSR yang semakin berkembang pesat. Tidak ada mangkrak apakagi gagal, semua berjalan dengan baik,” ujar Hermanto dalam keterangan yang diterima (28/9).

Hermanto mengatakan program cetak sawah rakyat memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan petani dan juga kepentingan bangsa negara untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam mewujudkan swasembada pangan secara berkelanjutan. 

Menurutnya, penurunan luas baku sawah akibat alih fungsi lahan serta semakin meningkatnya kebutuhan pangan kedepan sebagai akibat semakin tingginya pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi harus dilihat sebagai indikator utama mengapa pemerintah melaksanakan program cetak sawah rakyat.

“Alih fungsi lahan yang sangat masif menjadikan program cetak sawah sebagai solusi yang tepat, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang untuk meningkatkan kapasitas produksi padi nasional seperti yang diharapakan bersama sesuai visi besar Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada Bapak Mentan dan Wamentan,” katanya.

Sebagai informasi, luas baku sawah berdasarkan keputusan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 446.1/SK-PG.03.03/V/2024 tanggal 31 Mei 2024 tentang penetapan luas lahan baku sawah nasional tahun 2024 mencapai 7.384.341 hektare. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah luasanya mencapai 100.963 hektare.

Sebagai langkah nyata untuk mendukung program cetak sawah di Kalteng, pemerintah juga telah memberikan fasilitasi bantuan benih, pupuk dan  alat mesin pertanian kepada petani dan kelompok brigade pangan. Dari hitungan sementara pengelolaan budidaya padi seluas kurang lebih 200 hektar oleh setiap kelompok brigade pangan yang terdiri dari 15 orang, mampu menghasilkan pendapatan/keuntungan per orang lebih dari 10 juta per bulan, yang dihasilkan dari pengembangan budidaya padi dengan menggunakan teknologi mekanisasi.

“Kalau kita melihat progresnya dari mana gagalnya. Cetak sawah itu bermanfaat dan jelas memberi untung bagi para petani. Jadi saya berharap semua pihak membantu dan mendukung  pembangunan pangan bangsa besar kita. Ingat swasembada sudah di depan mata kita, mari kita  bersama-sama wujudkan itu melalui kolaborasi dan sinergi”, jelasnya. (M-3)

[OTOMOTIFKU]