KEMENTERIAN Ekonomi Kreatif mendukung kolaborasi ekosistem kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru. Perkembangan IP bukan potensi lagi, tapi sudah di depan mata.
“IP kita sudah mendunia. Untuk lebih memajukannya dibutuhkan kolaborasi dan gotong royong,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, saat menghadiri peluncuran kolaborasi 3Second dan Sekuya, di Bandung, Minggu (28/9).
Dia menyambut kolaborasi 3Second, produsen fesyen terkemuka dengan IP Sekuya. Gotong royong ini diharapkan menjadi inspirasi bagi brand lain di Indonesia, guna mendorong produk Indonesia menjadi raja di negeri sendiri dan berjaya di seluruh dunia.
Pemerintah, lanjutnya, terus mendukung pertumbuhan industri kreatif dan IP. “Kami terus mencari permata dan harta karun itu dari seluruh Indonesia.”
Irene menambahkan pertumbuhan IP lokal setahun terakhir cukup menggembirakan. Banyak IP lokal yang ditampilkan di banyak fasilitas umum, seperti Trans Jakarta dan MRT, juga banyak di luar Jakarta.
“Banyak besar IP juga tumbuh di daerah. Di Garut, misalnya, orang Singapura sampai datang ke sana untuk belajar membuat mainan dan pernak-pernik. Kendaraan costum di Indonesia juga dikenal di dunia internasional, sampai orang Italia harus belajar ke sini,” tandasnya.
Dia menambahkan untuk menumbuhkan ekosistem IP, Kementerian Ekonomi Kreatif meluncurkn Ekraf Hunt. Keberadaanya untuk memperkuat ekosistem IP.
“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi kreatif yang luar biasa, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Melalui Ekraf Hunt potensi ini kami angkat ke panggung nasional dan internasional,” tandasnya.
15 desain
Sementara itu, dalam kolaborasinya, Sekuya dan 3Second meluncurkan koleksi pertamanya di 3Second Store di Bandung. Tema koleksi ini adalah “Anime Gaming Street”, yang menampilkan lebih dari 15 desain eksklusif yang menggabungkan karakter Sekuya dengan gaya streetwear khas 3Second.
Sebelumnya 3Second juga berkolaborasi dengan salah satu IP besar Indonesia, Dagelan, serta sejumlah IP dari luar negeri.
Dalam kerja sama ini 3Second dan Sekuya menampilkan fashion secara berbeda dan menjadikan pakaian sebagai kanvas dan cara untuk menceritakan kisah.
Hal ini juga menggabungkan semua karya kreatif Sekuya yang telah dilakukan bersama mitra-mitra di industri gaming seperti W3GG, Evos Esports, Gamecomm, dan Unipin Indonesia, mengubah karakter dan kisah kolaboratif mereka menjadi sesuatu yang dapat dikenakan.
Acara peluncuran yang berlangsung di Bandung menjadi momen penting bagi kedua merek untuk menjangkau generasi muda yang tumbuh besar dengan budaya pop Asia dan juga gaming.
“Kami sangat menghargai dukungan yang telah diberikan 3Second untuk pertumbuhan IP lokal dan membuka potensi kolaborasi bagi IP-IP Indonesia lainnya. Kolaborasi ini menjadi awal perjalanan Sekuya bersama 3Second. Kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bermimpi,” ungkap Joshua Budiman, Co-founder & CEO Sekuya.
Dalm kolaborasi ini, tim kreatif dari keduanya menghabiskan berbulan-bulan untuk memastikan setiap produk mencerminkan esensi Sekuya yang berfokus pada anime, tanpa menghilangkan identitas streetwear 3Second.
Hasilnya adalah koleksi yang dapat dikenakan mulai dari acara santai, dengan visual menawan yang menampilkan karakter dari IP asli dan kolaborasi Sekuya.
“Kami percaya bahwa fashion adalah tentang ekspresi dan gaya hidup. Itulah mengapa kolaborasi dengan Sekuya ini begitu menarik, karena menggabungkan anime, gaming, dan streetwear dengan cara yang benar-benar terhubung dengan generasi saat ini. Kami ingin para penggemar ekosistem kreatif ini selalu merasa percaya diri, stylish, dan bangga mengenakan sesuatu yang mewakili siapa mereka dan apa yang mereka cintai,” ujar Ignatius Untung, CMO Brand 3second.
Koleksi Sekuya x 3Second kini tersedia di Toko Resmi 3Second di Shopee dan semua outlet 3Second di Indonesia. Kolaborasi ini juga membuktikan bahwa industri kreatif Indonesia semakin matang dalam menjajaki kerja sama lintas industri.
[OTOMOTIFKU]