Bela Negara dari Sawah, Feeding the World, Saving the Earth

Bela Negara dari Sawah, Feeding the World, Saving the Earth
Kampanye bertajuk Feeding the World, Saving the Earth diluncurkan di Gerbang Bukit Pelangi, Sentul, Jawa Barat, akhir pekan lalu. (MI/HO)

BELA negara tidak lagi semata-mata identik dengan medan perang. Dalam konteks zaman, semangat itu menemukan bentuk baru; menjaga ketahanan pangan dan melestarikan bumi. Itulah makna yang disuarakan PT Turrima Agro Biotech melalui kampanye bertajuk Feeding the World, Saving the Earth yang diluncurkan di Gerbang Bukit Pelangi, Sentul, Jawa Barat, akhir pekan lalu. 

Dalam acara ini, Turrima menggandeng komunitas MMC (Masyarakat Tanpa Riba Miliarder Club) serta mendapat dukungan simbolis dari jajaran TNI dan Polri. 

Kehadiran Staf Khusus KSAD Brigjen Khairul Anwar Mandailing dan Brigjen Iwan Bambang Setiawan, serta beberapa Perwira Kepolisian dan Perwira TNI lainnya menjadi penanda penting adanya sinergi sipil–militer dalam menjaga bangsa. Bela negara kini tidak berhenti pada ranah pertahanan, tetapi juga merambah sektor pangan. 

“Ekonomi kuat, negara kuat. Bela negara hari ini adalah menjaga tanah, pangan, dan masa depan,” ujar Brigjen Khaerul di hadapan ratusan peserta. 

Momen paling berkesan terjadi saat panitia membagikan amplop coklat berisi ikat kepala bertuliskan Bela Negara. Tanpa aba-aba, seluruh peserta mengenakannya secara serentak. Atmosfer seketika berubah, sederhana tetapi kuat sebagai lambang kesatuan tekad. 

“Patriotisme sejati hari ini ada di ladang dan sawah. Dengan pupuk organik, kita bukan hanya membantu petani, tetapi juga menjaga negeri ini dari ketergantungan,” tegas Mulyono, pendiri PT Turrima Agri Mas (Turrima-Agrotech). (Z-1)

[OTOMOTIFKU]