
INOVASI penggunaan dialiser generasi terbaru seperti HD Theranova dan HDX (hemodialisis ekspansi) dinilai mampu meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Teknologi ini dirancang untuk menyaring molekul racun berukuran menengah yang selama ini sulit ditangani dengan dialiser konvensional.
Konsultan ginjal-hipertensi RS Bethsaida Gading Serpong, dr Muthalib Abdullah, Sp.PD-KGH, FINASIM, menjelaskan bahwa terapi hemodialisis dengan teknologi canggih memberikan hasil lebih optimal, namun penerapannya memiliki syarat tertentu.
“Terapi HDF idealnya dilakukan seminggu atau dua minggu sekali, dengan manfaat yang baru terasa setelah bulanan hingga tahunan. Syaratnya, prosedur harus high-efficiency dengan aliran darah minimal 300 mL per menit, sehingga akses darah pasien harus baik,” ujar Muthalib dikutip dari Antara, Senin (29/9).
Menurutnya, HD Theranova hadir dengan membran khusus yang dapat menyaring racun berukuran sedang, sementara HDX menggunakan membran berpori besar sehingga kemampuannya mendekati hemodiafiltrasi (HDF). Teknologi ini membuat proses pembersihan darah lebih efisien, sehingga pasien dapat merasa lebih sehat dan lebih leluasa beraktivitas.
Selain HD konvensional dan generasi baru, tersedia pula metode lain seperti HDF, yang menggabungkan prinsip hemodialisis dengan filtrasi tekanan tinggi, serta hemoperfusi untuk mengeluarkan racun tertentu dari darah. Namun, keterbatasan fasilitas, biaya, dan kompleksitas prosedur masih menjadi tantangan penerapannya secara luas.
Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong, dr Pitono, menegaskan pihaknya menghadirkan layanan hemodialisis dengan teknologi Theranova sebagai yang pertama di Banten.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan fasilitas modern, tenaga medis berpengalaman, serta pendekatan yang berpusat pada pasien agar kualitas hidup mereka semakin baik,” katanya. (H-4)
[OTOMOTIFKU]