
SEJUMLAH siswa MTs Muslimin di Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, harus mendapat perawatan di puskesmas setempat karena mengalami gejala keracunan, Senin (29/9).
Mereka diduga merupakan pasien keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang sebelumnya telah sembuh namun kembali kambuh sehingga harus menjalani lagi perawatan di posko kesehatan. Ada sekitar 20 siswa yang saat ini dalam perawatan.
Danramil Sindangkerta, Kapten Arh Asep Suhendi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan, beberapa pasien yang bergejala parah harus dirujuk ke RSUD Cililin.
“Informasinya ada beberapa siswa, pasien ini bergejala ulang dari kasus sebelumnya,” terangnya.
Ia menyatakan tidak ada kasus baru keracunan MBG di Cipongkor karena seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah itu dihentikan sementara selama masa investigasi keracunan massal sepekan lalu.
“Ini bukan kasus baru menu MBG, kan SPPG berhenti sementara operasionalnya,” bebernya.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kesehatan Bandung Barat, Nurul Rasihan mengungkapkan, berdasarkan info awal, para pasien merupakan korban keracunan berulang atau kambuhan.
Untuk mengungkap penyebabnya, Dinas Kesehatan akan melakukan penyelidikan terkait fenomena tersebut.
Menurut dia, jarang sekali pasien yang sebelumnya sembuh dari keracunan, bisa kambuh kembali setelah tempo waktu 3×24 jam. Pasien bisa saja kambuh karena dipicu makanan tak higienis.
“Apakah dia (pasien) makan sesuatu yang lain atau hal lain. Kalau sudah 3×24 jam biasanya ini kan udah lewat, biasanya jarang. Biasanya kasus penyerta lainnya, bukan akibat keracunan yang kemarin,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat telah mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus keracunan massal yang terjadi pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu, 27 September 2025.
Meski status KLB telah dicabut, Pemkab Bandung Barat memastikan bahwa fokus penanganan tetap diarahkan pada kesembuhan total seluruh pasien.
“Fokus kami saat ini memastikan seluruh pasien pulih, sehat, dan segera bisa kembali ke rumah masing-masing,” kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail. (DG/E-4)
[OTOMOTIFKU]