6 Penyebab Umum Kucing Buang Air Kecil Sembarangan di Luar Kotak Pasir dan Cara Mengatasinya

6 Penyebab Umum Kucing Buang Air Kecil Sembarangan di Luar Kotak Pasir dan Cara Mengatasinya
Penyebab kucing pipis sembarangan.(Freepik)

Kebiasaan kucing buang air kecil di luar kotak pasir sering kali membuat pemilik kewalahan. Namun, perilaku ini bukan tanpa alasan. Dari masalah kesehatan, stres, hingga faktor lingkungan, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya. Dengan memahami akar masalah, pemilik kucing dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengembalikan kebiasaan bersih si kucing sekaligus menjaga kenyamanan di rumah. 

Ada beberapa penyebab kenapa kucing Anda buang air kecil di luar kotak pasir:

1. Kucing Mengalami Masalah Kesehatan

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi masalah kotak pasir adalah memeriksakan kucing ke dokter hewan. Sebagian besar kondisi medis dapat disingkirkan melalui pemeriksaan urin dan darah.

“Segala sesuatu yang memengaruhi rasa nyaman kucing dapat mengubah perilakunya, dan pada kucing, hal itu biasanya tampak dari kebiasaan menggunakan kotak pasir,” jelas Cathy Lund, DVM, dari City Kitty, klinik khusus kucing di Providence, Rhode Island.

Menurutnya, kebiasaan ini bisa dipicu oleh infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, atau diabetes. Masalah kesehatan lain yang menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan juga bisa menjadi penyebab. Misalnya, kucing tua yang menderita radang sendi parah mungkin kesulitan masuk ke kotak pasir yang tinggi atau tertutup.

Masalah medis yang dapat membuat kucing buang air kecil di luar kotak pasir antara lain:

  • Infeksi saluran kemih (ISK): Bakteri dalam urin dapat memengaruhi kandung kemih atau ginjal, menimbulkan peradangan. Tanda-tandanya meliputi sering mengejan, kerap berkemih dalam jumlah sedikit, atau terdapat darah dalam urin.
  • Kristal dalam urin (kristaluria): Kristal terbentuk akibat pH urin yang abnormal, bisa dipicu faktor genetik, pola makan tertentu, atau kurangnya asupan air. Kristal ini menimbulkan peradangan pada dinding kandung kemih, yang dapat berkembang menjadi ISK atau batu kandung kemih.
  • Batu kandung kemih (cystic calculi): Batu yang bergesekan dengan dinding kandung kemih menyebabkan peradangan dan rasa ingin berkemih terus-menerus. Pada kasus parah, batu dapat menyumbat saluran kemih, yang merupakan kondisi darurat.
  • Hipertiroidisme: Kelenjar tiroid yang terlalu aktif meningkatkan metabolisme, membuat kucing lebih sering minum dan buang air kecil, disertai penurunan berat badan, muntah, dan peningkatan vokalisasi.
  • Radang sendi: Nyeri sendi bisa membuat kucing enggan menggunakan kotak pasir, terutama jika harus melompat masuk.
  • Penyakit ginjal: Umum terjadi pada kucing tua, ditandai dengan sering minum, sering berkemih, penurunan nafsu makan, muntah, dan penurunan berat badan.
  • Sistitis idiopatik felin (FIC): Penyakit akibat stres atau perubahan lingkungan. Kucing yang stres sering buang air kecil di tempat yang tidak semestinya, kadang disertai darah dalam urin.

2. Kotak Pasir Tidak Bersih

Dr. Cathy Lund, DVM, dari City Kitty , praktik dokter hewan khusus kucing di Providence, Rhode Island membandingkan kotak pasir kotor dengan toilet umum yang berbau. Jika kotak pasir jarang dibersihkan, kucing akan mencari tempat lain.

Kotak pasir sebaiknya disendok setiap hari (atau lebih sering jika kucing banyak), pasir diganti secara berkala, dan kotak dibersihkan menyeluruh setiap satu hingga dua minggu. Ingat, penciuman kucing jauh lebih tajam daripada manusia, sehingga kotak yang menurut Anda cukup bersih bisa saja sangat tidak nyaman bagi kucing.

3. Kotak Pasir Sulit Dijangkau

Lokasi kotak pasir juga berperan besar. Kotak di ruang bawah tanah, misalnya, bisa sulit diakses kucing tua dengan masalah sendi atau penglihatan. Kotak sebaiknya ditempatkan di area rumah yang relatif aktif, mudah ditemukan, tidak terlalu bising, dan tidak sering dipindahkan.

4. Kucing Tidak Menyukai Pasir yang Digunakan

Tidak semua jenis pasir cocok untuk semua kucing. Beberapa kucing tidak nyaman dengan tekstur tertentu. Anda mungkin perlu mencoba beberapa jenis pasir untuk mengetahui mana yang paling disukai. Cara mudahnya, sediakan beberapa kotak dengan pasir berbeda dan amati pilihan kucing.

5. Kotak Pasir Tidak Memadai Jumlahnya

Dalam rumah dengan banyak kucing, konflik sering muncul jika jumlah kotak pasir kurang. Aturannya, jumlah kotak pasir harus satu lebih banyak daripada jumlah kucing. Kotak juga sebaiknya ditempatkan di lokasi terpisah, bukan hanya berjejer di satu ruangan.

6. Kucing Sedang Stres atau Cemas

Kucing sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Perubahan sekecil apa pun dapat membuat mereka cemas. Sebagian kucing buang air kecil di luar kotak sebagai cara menenangkan diri, karena bau urin mereka memberikan rasa aman.

Untuk mengurangi stres, lakukan perubahan secara bertahap dan gunakan produk feromon penenang bila perlu. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk langkah-langkah pencegahan stres yang tepat.

Kapan Harus Membawa Kucing ke Dokter Hewan?

Jika kucing tiba-tiba buang air kecil di luar kotak pasir, segera periksakan ke dokter hewan untuk menyingkirkan kemungkinan masalah medis. Jika hasil pemeriksaan normal, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli perilaku kucing.

Tidak ada solusi instan, tetapi masalah ini dapat diatasi dengan pendekatan menyeluruh, memahami kondisi kucing, serta memperhatikan kebersihan dan kenyamanan kotak pasir. Dengan kesabaran, kebiasaan kucing akan kembali normal dan keharmonisan rumah tangga terjaga. (petmd.com/Z-10)

[OTOMOTIFKU]