
WAKIL Ketua DPR RI mempertanyakan tujuan keberadaan baliho dengan foto Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpasang di Israel.
“Itu perlu dicek juga dan kita belum bisa menyimpulkan sebenarnya maksud dan tujuannya apa begitu,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9).
Juru Bicara Kemenlu RI Yvonne Mewengkang menegaskan bahwa baliho tersebut bukan bagian dari kebijakan resmi pemerintah mana pun, melainkan inisiatif dari kelompok masyarakat sipil di Israel.
“Baliho itu adalah bagian dari kampanye salah satu NGO Israel yang mendesak pemerintahnya untuk memperluas cakupan negara yang mau bergabung ke dalam Abraham Accords, termasuk Arab Saudi dan Indonesia, khususnya pasca pertemuan Presiden Trump dengan sejumlah pimpinan negara Arab dan Muslim di New York,” kata Yvonne dihubungi Media Indonesia, Senin (29/9).
Ia menekankan bahwa posisi Indonesia sangat tegas dan tidak berubah terkait hubungan dengan Israel. Indonesia tidak mengakui Israel sebagai negara.
“Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel, baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” sebutnya. (H-4)
[OTOMOTIFKU]