Syahril Anwar Gagas Konsep Media-Driven Ecosystem hingga Bangun Brand Jangka Panjang

Syahril Anwar Gagas Konsep Media-Driven Ecosystem hingga Bangun Brand Jangka Panjang
Pegiat digital marketing, Syahril Anwar.(Dok Pribadi)

DI era digital keberhasilan brand tidak lagi hanya sekadar diukur seberapa besar eksposur media atau viralnya sebuah konten.

Pada era digital tersebut, untuk menjawab tantangan fragmentasi media dan aktivitas digital kerap membuat brand kehilangan arah.

Pegiat digital marketing, Syahril Anwar menggagas kerangka The Pillars (COR) connect, optimize, real impact sebagai fondasi dalam membangun media-driven brand ecosystem. Namun, brand yang berkelanjutan harus mampu menyatukan media, data, komunitas, dan commerce dalam ekosistem digital terintegrasi.

“Brand tidak bisa lagi berjalan dengan pola silo, setiap kanal atau aset digital bekerja sendiri hingga tantangan terbesar dalam ekosistem media modern dan memastikan adanya keterhubungan yang kuat antara seluruh kanal,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/9).

Ia mengatakan, keterhubungan harus mencakup media sosial, website, aplikasi, ecommerce dan aktivitas offline sudah terdigitalisasi dengan begitu, brand dapat menciptakan pengalaman konsumen yang konsisten dan terintegrasi. Namun, untuk mendorong brand tidak hanya sekadar memproduksi konten dalam jumlah besar, tetapi memastikan konten benar bekerja secara efektif.

“Tidak boleh ada lagi fragmentasi pesan dan harus ada perjalanan konsumen mulus, mulai awareness, engagement, conversion. Akan tetapi, setiap konten, placement serta kampanye digital harus terus diuju, diukur, disesuaikan prinsip optimize,” ujarnya.

Menurut dia, optimalisasi bisa dilakukan melalui A, B testing terhadap materi iklan, analisis performa konten lintas platform, hingga penyesuaian strategi berdasarkan insight realtime dan dengan pendekatan setiap langkah yang diambil bukan sekadar eksperimen, tapi upaya berkesinambungan mencapai hasil maksimal.

“Kami mengingatkan jebakan terbesar pemasaran digital pada vanity metrics seperti views atau likes meskipun angka tersebut penting, mereka tidak selalu menggambarkan nilai nyata bagi bisnis. Aktivitas media dan digital harus mampu memberikan kontribusi terukur terhadap bisnis dan masyarakat,” ujarnya.

Untuk meningkatkan penjualan brand berhasil membangun kepercayaan dan loyalitas, serta aktivitas media mampu mendorong perilaku positif di masyarakat dan mengimplementasikan pilar connect, optimize serta real impact meyakini brand dapat membangun sebuah mediadriven ecosystem bukan hanya kuat secara digital, melainkan juga relevan dengan konsumen sehingga berkontribusi nyata terhadap bisnis, serta berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Ekosistem ini menempatkan media bukan sekadar alat komunikasi dan media harus menjadi mesin penggerak ekosistem brand yang menyatukan data, komunitas, commerce menciptakan nilai yang lebih besar,” pungkasnya. (AD/E-4)

[OTOMOTIFKU]