
TELESKOP Antariksa NASA, Hubble kembali memberikan kejutan dengan merilis foto baru galaksi spiral batang NGC 6000. Galaksi ini berada sekitar 100–102 juta tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di rasi bintang Scorpius.
Dengan diameter hampir 67.000 tahun cahaya, NGC 6000 termasuk galaksi besar dan paling terang di rasi tersebut. Galaksi ini pertama kali ditemukan oleh astronom Inggris, John Herschel, pada 8 Mei 1834.
Foto terbaru Hubble menampilkan kontras warna, pusat galaksi bercahaya kuning keemasan, sementara lengan spiralnya berkilau biru terang. Menurut para astronom, warna ini bukan sekadar pemandangan, melainkan petunjuk penting tentang sifat bintang-bintang yang membentuk galaksi tersebut.
Bintang-bintang di pusat galaksi kebanyakan berusia tua dan berukuran lebih kecil. Mereka memancarkan cahaya lebih redup dan stabil, sehingga terlihat kuning kemerahan. Sebaliknya, di bagian lengan spiral terdapat gugus bintang muda berumur pendek yang bersinar biru terang. Bintang-bintang masif ini membakar energinya dengan sangat cepat sebelum akhirnya meledak menjadi supernova.
NGC 6000 juga dikategorikan sebagai galaksi Seyfert II, yaitu jenis galaksi aktif yang intinya menghasilkan energi sangat besar. Aktivitas tersebut diyakini berasal dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi yang terus menyedot materi di sekitarnya. Fenomena ini membuat pusat galaksi tampak lebih terang dibandingkan bagian lainnya.
Selain itu, NGC 6000 memiliki sejarah “kematian bintang” yang dramatis. Dalam beberapa dekade terakhir, astronom mencatat dua ledakan supernova terjadi di galaksi ini, yaitu SN 2007ch pada tahun 2007 dan SN 2010as pada tahun 2010.
Keduanya begitu terang hingga dalam waktu singkat berhasil menyaingi, bahkan melampaui, cahaya gabungan seluruh bintang di galaksi tersebut. Bagi para ilmuwan, peristiwa supernova adalah momen berharga untuk mempelajari siklus hidup bintang raksasa, termasuk massa bintang induknya dan apakah mereka memiliki bintang pendamping.
Menariknya, dalam foto NGC 6000 yang diambil teleskop Hubble, terdapat empat garis tipis berwarna kuning dan biru di sisi kanan galaksi. Itu bukan bagian dari galaksi, melainkan jejak sebuah asteroid di Tata Surya yang kebetulan melintas saat Hubble mengambil gambar.
Karena Hubble memotret dalam beberapa kali eksposur dengan filter warna berbeda (merah dan biru), jejak asteroid itu tampak jelas di hasil akhirnya. Menurut para astronom, mengamati galaksi seperti NGC 6000 sangat penting untuk memahami bagaimana galaksi berkembang seiring waktu. Seperti manusia yang mengalami proses pertumbuhan, galaksi juga berevolusi.
Dari generasi ke generasi, bintang terbentuk, meledak, dan menghasilkan materi baru yang kemudian digunakan untuk menciptakan bintang lainnya. Proses daur ulang kosmik inilah yang membuat galaksi semakin kompleks seiring bertambahnya usia alam semesta.
Foto NGC 6000 dari Hubble tidak hanya memperlihatkan keindahan alam semesta, tetapi juga membuka jendela pengetahuan tentang perjalanan panjang galaksi di jagat raya. Dengan detail yang kaya, citra ini membantu para ilmuwan terus menyusun “riwayat hidup” galaksi-galaksi yang menghiasi kosmos.
Sumber: Sci.News, Money Control.
[OTOMOTIFKU]