
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arief mengaku belum mendengar kabar terkait temuan rempah yang mengandung zat radioaktif Cs 137 (Cesium-137) dari laporan regulator federal Amerika Serikat (AS).
“Belum, kami belum dengar dan mohon kami diinformasikan,” kata Febri saat ditemui di Kantor Kemenperin, Selasa (30/9).
Namun, ia memastikan pihaknya Bersama pihak terkait yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bakal segera melakukan penelusuran setelah laporan diterima.
“Nanti kan setelah ditelusuri akan kelihatan seperti apa, di mana kejadiannya, dalam wadah seperti apa, dan siapa yang membuat ada barang radioaktif itu di situ. Kita belum tahu, tapi nanti kan ada tim ya, terutama dari Bapeten,” pungkasnya.
Sebelum rempah radioaktif, pada Agustus lalu, FDA juga mendeteksi kontaminasi Cs-137 pada udang beku yang diekspor oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Pemerintah merespons dengan membentuk Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 untuk menyelidiki kasus tersebut.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari pabrik baja PT PMT di kawasan industri Cikande, Serang, Banten, yang menggunakan bahan baku berupa scrap metal atau serbuk besi bekas. Kontaminasi diduga menyebar melalui udara ke fasilitas pengemasan udang milik PT BMS yang berjarak kurang dari dua kilometer dari pabrik tersebut. (E-3)
[OTOMOTIFKU]