
KONDISI kelangkaan BBM yang kerap terjadi menjadi salah satu kendala utama kelancaran distribusi logistik di Provinsi Kalimantan Selatan. Pembukaan rute penerbangan internasional diharapkan mampu berkontribusi pada pertumbuhan sektor logistik daerah.
Hal ini dikemukakan Ketua Asosiasi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesia Logistics & Forwarders Association (ILFA) Kalsel, Saut Natan Samosir, usai Pengukuhan Pengurus DPW ALFI/ILFA Kalsel periode 2024-2029 di Banjarmasin, Selasa (30/9).
“Ada dua hal yang kita minta kepada Pemda agar dibenahi yaitu masalah infrastruktur jalan dan pelabuhan untuk menunjang kelancaran logistik, juga masalah sering terjadinya kelangkaan BBM. Ini adalah kuncinya, jika BBM bermasalah maka distribusi logistik pasti terganggu,” ungkap Saut Natan.
Ditambahkan Saut, pihaknya berkomitmen mendukung Kalsel sebagai pintu gerbang logistik Kalimantan. Karena ini pembenahan infrastruktur seperti akses jalan dan pelabuhan, serta ketersediaan BBM akan berpengaruh pada kelancaran distribusi logistik serta pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal serupa dikemukakan M Nuh, Wakil Ketua Umum ALFI/ILFA pusat yang menyebut sektor logistik berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. “Demikian juga di Kalsel, sektor logistik sangat berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi. Karena itu ALFI terus mendorong transformasi sektor logistik sebagai pendorong ekonomi nasional,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, M Fitri Hernadi, mengatakan ada empat program prioritas Pemprov Kalsel yang berhubungan langsung dengan sektor logistik yaitu pembukaan rute penerbangan internasional pada Oktober mendatang, penyediaan angkutan umum dan barang hingga pelosok Kalsel. Kemudian pembangunan jembatan Pulau Laut yang menghubungkan daratan Kalimantan dan Kabupaten Kotabaru.
Serta pembangunan pelabuhan internasional di kawasan ekonomi khusus Mekar Putih Kotabaru guna menunjang Kalsel sebagai pintu gerbang logistik Kalimantan dan IKN. (E-2)
[OTOMOTIFKU]