Apa Arti Pengakuan Negara Palestina

Apa Arti Pengakuan Negara Palestina?
Gaza(AFP)

INGGRIS, Australia, dan Kanada resmi mengakui keberadaan negara Palestina, sementara Prancis dan sejumlah negara lain diperkirakan segera mengikuti dalam beberapa hari ke depan. Keputusan ini menandai pergeseran besar dalam politik internasional, meski menuai penolakan keras dari Israel dan sekutunya, terutama Amerika Serikat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menilai langkah tersebut sebagai “hadiah bagi terorisme Hamas,” merujuk pada serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menciptakan krisis sandera. Washington pun sejalan dengan pandangan Israel, menyebut pengakuan negara Palestina hanya akan memperkuat Hamas dan memperumit upaya gencatan senjata di Gaza.

Apa Arti Pengakuan Negara Palestina?

Secara hukum, Palestina berada dalam posisi unik, diakui oleh sekitar 75% negara anggota PBB, memiliki misi diplomatik, bahkan berkompetisi di ajang olahraga internasional, namun tidak memiliki perbatasan resmi, ibu kota, maupun tentara. Otoritas Palestina yang dibentuk pada 1990-an hanya sebagian menguasai wilayah Tepi Barat, sementara Gaza tetap berada dalam konflik berkepanjangan dengan Israel.

Karena itu, banyak yang melihat pengakuan negara Palestina lebih bersifat simbolis. Namun, simbolisme ini dianggap penting sebagai pernyataan politik dan moral untuk mendukung solusi dua negara. Mantan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy bahkan menyebut Inggris memiliki “tanggung jawab sejarah,” merujuk pada Deklarasi Balfour 1917 yang pernah membuka jalan bagi pembentukan Israel, namun juga berjanji melindungi hak masyarakat non-Yahudi di Palestina.

Mengapa Sekarang?

Selama bertahun-tahun, pemerintah Barat enggan mengakui Palestina secara sepihak. Mereka berpendapat, pengakuan tanpa kesepakatan damai tidak akan membawa perubahan di lapangan. Namun, perang di Gaza yang menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina menurut otoritas kesehatan setempat, ditambah gambar-gambar kelaparan dan kehancuran yang memicu kemarahan publik global, membuat banyak negara kini merasa perlu bertindak.

Inggris, Australia, dan Kanada menyebut keputusan ini sebagai upaya menjaga prospek solusi dua negara tetap hidup. “Pengakuan ini adalah komitmen bahwa Palestina dan Israel bisa memiliki masa depan yang lebih baik,” ujar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

AS Jadi Satu-Satunya Penolak di Dewan Keamanan

Dengan pengakuan dari Inggris dan Prancis yang segera menyusul, Palestina akan mendapat dukungan empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Tiongkok dan Rusia sudah mengakui sejak 1988. Artinya, hanya Amerika Serikat yang akan tetap menolak, mempertegas posisinya sebagai sekutu utama Israel di tengah meningkatnya isolasi global.

Meski dampaknya di lapangan mungkin terbatas, pengakuan negara Palestina oleh negara-negara besar dianggap sebagai babak baru dalam diplomasi internasional, sekaligus sinyal bahwa tekanan terhadap Israel kian menguat. (BBC/Z-2)

[OTOMOTIFKU]