
PENGAMAT pendidikan sekaligus Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE), Totok Amin Soefijanto menilai bahwa asesmen program Sekolah Rakyat sangat penting dilakukan untuk menilai kemampuan anak didik serta juga memetakan berbagai faktor yang dapat menghambat program Sekolah Rakyat.
Ia mengatakan, asesmen sebaiknya dilakukan secara rutin, per satu bulan, dua bulan, hingga tiga bulan, mulai dari jenjang satuan pendidikan (sekolah) sampai tingkat provinsi dan nasional.
Menurutnya, pelaksanaan evaluasi asesmen tersebut juga harus menyentuh aspek adaptasi sosial budaya siswa. Sebab, banyak peserta didik berasal dari lapisan sosial terbawah yang tiba-tiba masuk ke lingkungan sekolah dengan fasilitas relatif lengkap.
“Masalah adaptasi atau gegar budaya tidak boleh dianggap sepele. Asesmen yang rutin akan membantu sekolah mengidentifikasi kesulitan anak sejak dini, sekaligus menjaga agar mereka betah,” kata Totok saat dihubungi, Minggu (21/9).
Ia menambahkan, sinergi antar instansi pemerintah juga menjadi kunci keberhasilan program. Menurutnya, Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pemprov sebagai penanggung jawab Sekolah Rakyat perlu meningkatkan harmonisasi kerjasamanya.
“Kemendikdasmen juga penting dilibatkan, karena sejak awal menjadi lembaga pembina guru dan tenaga kependidikan, meskipun secara organik guru dan pendidik berada di bawah Pemprov,” jelasnya.
Totok juga mengingatkan pemerintah untuk tidak menjanjikan lebih jauh kepada para siswa maupun orangtua siswa terkait program Sekolah Rakyat. Menurutnya, hal itu bisa jadi blunder bagi pemerintah.
“Ini pelajaran penting, pemerintah jangan sampai overpromise dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ekspektasi yang terlalu tinggi justru bisa menjadi bumerang bagi manajemen sekolah maupun pemerintah sendiri,” pungkasnya. (Fik/M-3)
[OTOMOTIFKU]