Atasi Perlambatan, Pemerintah Gelontorkan Stimulus hingga Akhir Tahun

Atasi Perlambatan, Pemerintah Gelontorkan Stimulus hingga Akhir Tahun
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto(MI/Insi Nantika Jelita)

PEMERINTAH berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah proyeksi perlambatan yang dilaporkan lembaga internasional. 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, berbagai stimulus akan digelontorkan, termasuk penempatan dana pemerintah Rp200 triliun ke bank Himbara. Langkah ini diharapkan mampu mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor dan memperkuat daya beli masyarakat.

Asian Development Bank (ADB) baru saja memproyeksikan laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia melambat menjadi 4,9% pada 2025. 

“Pemberian stimulus diharapkan menggerakkan ekonomi,” kata Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/9).

Pemerintah, lanjutnya, juga memperhatikan pola belanja kementerian dan lembaga sebagai langkah menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Menteri Keuangan, kata Airlangga, akan melakukan evaluasi secara berkala.  

Presiden juga telah memberikan persetujuan agar anggaran yang belum terpakai dapat dialihkan ke program lain yang lebih produktif. Kebijakan ini diharapkan mampu mempercepat realisasi belanja dan mendorong aktivitas ekonomi.

Selain itu, pemerintah menyiapkan paket kebijakan atau stimulus ekonomi guna mendorong konsumsi masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Stimulus tersebut mencakup insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk tiket pesawat dan jasa transportasi tertentu pada periode khusus. PPN DTP juga diberikan bagi sektor properti dan berlaku hingga 2026.

“Selain insentif transportasi, pemerintah juga kembali menggelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Ini untuk mendorong konsumsi masyarakat,” jelas Politisi Partai Golkar itu. 

Airlangga juga menyinggung laporan terbaru Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang justru memberikan sinyal positif. 

Dalam laporan OECD Economic Outlook Interim Report September 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 4,9% pada 2025. Angka ini naik 0,2 poin persentase dibandingkan proyeksi Juni 2025. 

Untuk 2026, OECD juga memproyeksikan pertumbuhan tetap di level 4,9%, naik 0,1 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.

Menurut Airlangga, laporan itu menunjukkan, meski ada proyeksi perlambatan, lembaga internasional tetap melihat prospek ekonomi Indonesia yang relatif stabil.

“Dari OECD atau yang lain, mereka juga lebih tinggi (proyeksi ekonomi) dari yang lalu. Ada upgrade sebetulnya yang dari OECD, dari di bawah 4,9% sekarang memasukkan 4,9%,” pungkasnya. (Ins/E-1)

[OTOMOTIFKU]