Bekali Mahasiswa dengan Gen AI, Universitas Ciputra Jakarta Siap Ciptakan Lulusan Kompetitif di Dunia Kerja

Bekali Mahasiswa dengan Gen AI, Universitas Ciputra Jakarta Siap Ciptakan Lulusan Kompetitif di Dunia Kerja
Ilustrasi(MI/INDRASTUTI)

UNIVERSITAS Ciputra Jakarta (UCJ) gelar Road to Topping Off dalam rangka pembangunan kampus baru. Momentum ini bukan hanya perayaan konstruksi fisik, tetapi juga simbol transformasi UCJ sebagai pusat pendidikan unggul yang memadukan arsitektur berkelas, semangat entrepreneurship, teknologi generative AI, dan pengalaman nyata dunia usaha (Real Business Experience/RBE).

Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., Director, Board of Executive, Yayasan Ciputra Pendidikan menegaskan, bahwa Universitas Ciputra Jakarta adalah wujud nyata komitmen Yayasan Ciputra Pendidikan untuk menghadirkan pendidikan berkelas dunia. “Topping off ini bukan sekadar milestone konstruksi, tetapi simbol keyakinan kami bahwa generasi muda Indonesia harus dibekali fondasi entrepreneurship, teknologi, dan pengalaman riil yang solid,” kata Denny.

Langkah ini, lanjut Denny, merupakan tindak lanjut dari cita-cita pendiri Ciputra Group, Ciputra, untuk menciptakan empat juta entrepreneur di Indonesia. “Kami bukan yang pertama, 19 tahun yang lalu Pak Ci sudah mendirikan Universitas Ciputra di Surabaya. Mahasiswa di Surabaya saat ini sudah mendekati 7.000 mahasiswa. Entrepreneur yang sudah diluluskan UC Surabaya hampir 11.000 pada wisuda Oktober mendatang,” lanjutnya.

Selain UC di Surabaya, UC juga berdiri di Makassar yang akan melaksanakan wisuda pertama di Makassar. Sementara itu, Menurut Denny, Universitas Ciputra Jakarta sedang mempersiapkan operasional dan mulai menerima mahasiswa baru pada tahun depan, dengan target operasional penuh pada September 2026. 

Denny menambahkan, siswa SMA bisa memilih jalur suksesnya menjadi entrepreneur di bidang start up, di sisi lain bisa meneruskan bisnis keluarga mereka. “Jumlah dengan talur family bisnis ini memiliki populasi yang cukup besar,” tambahnya. 

Terakhir, calon mahasiswa bisa memilih jalur professional. Hal ini yang menjadi perhatian UC Jakarta dengan menjadi pionir di Indonesia dengan melakukan standardisasi AI di setiap mata kuliah. Setiap tugas mahasiswa diwajibkan melibatkan teknologi AI sehingga mereka tidak hanya menguasai teori, tetapi juga terbiasa menciptakan solusi nyata secara lebih cepat dan efisien. 

“Kami ingin memastikan mahasiswa UC Jakarta tidak hanya siap mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi trendsetter. Dengan generative AI, mereka mampu menyelesaikan pekerjaan puluhan kali lipat lebih cepat, sekaligus tetap menguasai filosofi dan keilmuan dasar,” jelas Academic Director UC Jakarta Eddy Yusuf, Ph.D., 

Keunggulan lain UCJ adalah penerapan konsep Real Business Experience (RBE). Setiap tugas akhir mata kuliah berbentuk proyek nyata bersama perusahaan mitra. Hasil kerja mahasiswa tidak hanya dinilai akademik, tetapi juga dievaluasi dan diakui langsung oleh perusahaan, sehingga saat lulus mereka sudah memiliki portofolio proyek nyata yang membedakan mereka dari lulusan universitas lain.

Winarto Poernomo, S.E., M.M., Campus Director UC Jakarta menambahkan, di UC Jakarta, mahasiswa berinteraksi langsung dengan dunia usaha. “Inilah yang membentuk lulusan UC lebih tangguh, percaya diri, dan memiliki portofolio nyata yang diakui industri bahkan sebelum wisuda,” jelasnya.

Berdiri di atas lahan seluas 10.000 m² dengan total bangunan mencapai 63.207 m², UCJ dirancang sebagai kampus modern dengan kapasitas menampung hingga 10.000 mahasiswa. Pada fase pertama yang selesai Mei 2026, kampus akan memiliki 37.450 m² bangunan dengan ±65 kelas dan laboratorium, 2 Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta 1 auditorium berkapasitas 500 orang. (H-2)

[OTOMOTIFKU]