Beras Mahal, Warga Subang Bertahan Hidup dengan Mengais Sisa Panen

Beras Mahal, Warga Subang Bertahan Hidup dengan Mengais Sisa Panen
Para pengais padi sisa panen di Ciasem, Kabupaten Subang, tengah mengambil padi sisa panen.(MI/Reza Sunarya)

DI tengah mahalnya harga beras dan ketidak stabilan harga bahan pokok lainnya, sejumlah warga kurang mampu di Ciasem, Kabupaten Subang, terpaksa menjadi pengais sisa panen padi.

Mereka datang ke area persawahan yang telah dipanen untuk mengumpulkan butiran padi atau gabah yang tertinggal di sela tanaman padi. Panasnya terik matahari tak menjadi halangan, bahkan di tengah cucuran keringat, warga malah semakin semangat berada di tengah sawah.

Pemandangan itu terlihat di lahan persawahan Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dengan mengenakan caping serta membawa kantong atau karung, warga mengais sisa padi. Dalam sehari, mereka mampu mengumpulkan sekitar 3 hingga 5 kilogram gabah jika warga yang memungut gabah hanya sedikit.

Namun jika yang memungut gabah dilakukan banyak orang, warga hanya bisa membawa pulang 1 sampai 2 kilogram. Salah seorang pengais, Kasmi, 60, dari Desa Ciasem Baru, mengaku berkeliling sawah setiap kali ada panen. Kasmi memungut sisa ganah sedikit demi sedikit dan memasukkannya ke wadah yang dibawanya.

Butiran gabah yang berhasil dikumpulakan kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga. “Hasilnya memang tidak banyak, tapi lumayan bisa buat makan, apalagi setelah suami meninggal, nggak ada yang usahain (bekerja),” kata Kasmi, Senin (22/9).

Profesi sebagai pengais padi sisa panen itu sebenarnya sudah lama ada. Awalnya hanya dilakukan oleh segelintir orang, tetapi kini makin banyak warga yang ikut melakukannya, terutama saat harga beras melonjak dan bantuan pangan belum diterima.

Keadaan tersebut menjadi gambaran nyata bagaimana warga pedesaan berjuang bertahan hidup di tengah harga beras yang terus berfluktuasi dan sulit terjangkau oleh masyarakat kurang mampu. Ironisnya ini terjadi di Kabupaten Subang yang merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional. Namun masih banyak warganya yang berada di bawah garis kemiskinan. (RZ/E-4)

[OTOMOTIFKU]