Berkontribusi Besar Produksi Ternak Nasional Jawa Tengah Gencarkan Vaksinasi PMK

Berkontribusi Besar Produksi Ternak Nasional Jawa Tengah Gencarkan Vaksinasi PMK
Petugas memvaksinasi sapi untuk mencegah serangan penyakit mulut dan kuku (PMK).(MI/Akhmad Safuan)

PROVINSI Jawa Tengah berkontribusi besar terhadap penyediaan kebutuhan ternak nasional. Mengantisipasi serangan penyakit mulut dan kuku (PMK) dikerahkan 3 ribu petugas untuk memvaksin satu juta ekor hewan ternak.

Pemantauan Media Indonesia Senin (29/9), ratusan petugas kesehatan hewan mulai mendatangi kandang dan pasar hewan di sejumlah daerah di Jawa Tengah, aksi kegiatan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali digencarkan sebagai antisipasi serangan penyakit pada hewan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau tersebut.

Kondisi cuaca basah dan lembab mengakibatkan kembali munculnya serangan PMK pada hewan ternak, menjadikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali gencarkan vaksinasi PMK secara besar-besaran di daerah, apalagi diketahui kontribusi ternak di provinsi ini terhadap kebutuhan nasional cukup besar.

“Kita kembali gencarkan vaksinasi PMK, kita targetkan 1 juta hewan ternak diberikan vaksinasi hingga beberapa bulan kedelapan,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jawa Tengah Supriyanto.

Berdasarkan data saat ini, lanjut Supriyanto, Jawa Tengah merupakan sajah satu lumbung ternak di Indonesia dan memberikan kontribusi hewan cukup besar secara nasional, sehingga digencarkannya vaksinasi PMK yang didukung Kementerian Pertanian tersebut, diharapkan mampu mencegah serangan penyakit bagi terbaik di daerah di Jawa Tengah ini 

Data populasi ternak di Jawa Tengah saat ini, ungkap Supriyanto, dihitung berdasarkan populasi ternak secara nasional yakni sapi potong 1.368.913 ekor (11,21%), sapi perah 84.240 ekor (16,30%), kambing 3.499.543 ekor (22,35%), domba 1.262.120 ekor (17,95%) dan ayam kampung 23.988.695 ekor (16,63%).

KONTRIBUSI SECARA NASIONAL

Produksi hasil ternak di Jawa Tengah, menurut Supriyanto, sangat berkontribusi terhadap penyediaan protein hewani secara nasional, karena masih menurut data produksi daging Jawa Tengah Tahun 2024 930 ribu ton (18,83%), produksi susu 76 ribu ton (9,4%) dan produksi telur 902 ribu ton (13,1%).

Selain itu teknologi pembenihan, demikian Supriyanto, juga penting dalam menunjang produksi hewan ternak yang berkualitas, bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memiliki Balai Inseminasi Buatan (BIB) yang  penyimpanan benih (sperma) dari pejantan unggulan yang dibekukan.

Guna memenuhi target vaksinasi PMK terhadap 1 juta ternak, menurut Supriyanto, diturunkan sebanyak 3 ribu petugas kesehatan hewan hingga beberapa bulan ke depan, hingga bulan September ini hewan ternak di Jawa Tengah yang telah mendapatkan vaksin PMK sebanyak 284.867 ekor. “Menjaga kesehatan hewan menjadi langkah penting dalam upaya menunjang target swasembada pangan dari sektor peternakan,” pungkasnya. (E-2)

 

[OTOMOTIFKU]