Dua Bintang Muda Indonesia Raih Gold Medal di MABO 2025


Jakarta & Surabaya Bersinar di Olimpiade Biologi Bergengsi Internasional

Ajang Magnus Alpha Biology Olympiad (MABO) 2025, kembali mencetak sejarah dengan melahirkan generasi muda berprestasi dari Indonesia. Tahun ini, dua siswa Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia internasional dengan pencapaian luar biasa mereka—Edward Lionel Han dari Jakarta dan Lionel Elkan Ong dari Surabaya—keduanya sukses meraih Gold Medal di ajang bergengsi ini.

MABO: Olimpiade Biologi Kelas Dunia

MABO adalah kompetisi biologi internasional yang menekankan pada pemahaman konsep mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan penerapan biologi dalam konteks nyata. Soal-soalnya disusun dengan standar tinggi, menguji bukan hanya hafalan, tetapi juga kemampuan analisis dan pemecahan masalah.

Dengan format kompetisi online yang efisien dan sistematis, peserta dapat mengikuti lomba dengan mudah tanpa mengurangi kualitas penilaian. Innovedu Center, sebagai penyelenggara, dikenal konsisten menghadirkan ajang sains yang kredibel, transparan, dan diakui nilai akademisnya oleh berbagai institusi pendidikan maupun pemberi beasiswa.

Kisah Edward Lionel Han – Si Penjelajah Alam dari Jakarta

Edward, siswa kelas 6 SD IPEKA Pluit Jakarta, sejak kecil gemar mengeksplorasi dunia hewan dan tanaman. Terinspirasi oleh sosok Albert Einstein, ia ingin menguji sejauh mana pengetahuannya di bidang sains.

Persiapannya dimulai dari mempelajari soal-soal latihan yang disediakan Innovedu, materi OSN IPA, hingga riset mandiri di internet. Saat lomba berlangsung, Edward mengaku percaya diri karena sebagian besar soal sudah pernah ia pelajari. Ia memuji MABO sebagai kompetisi dengan soal bagus, detail, dan relevan dengan kehidupan nyata—mulai dari manfaat tumbuhan obat seperti jahe hingga konsep biologi tingkat lanjut.

Bagi Edward, prestasi ini adalah batu loncatan menuju kompetisi sains lain seperti IASO, sekaligus modal berharga untuk masa depan akademisnya. “Kuncinya belajar giat, tekun, berani mencoba hal baru, dan selalu berdoa,” ujarnya.

Kisah Lionel Elkan Ong – Sang Pengamat Alam dari Surabaya

Lionel, siswa kelas 6 SD Kristen Gloria 2 Surabaya, memiliki hobi unik sejak kecil: mengamati hewan kecil dan memelihara serangga untuk mempelajari perilaku mereka. Ia mengetahui MABO dari kanal Telegram dan langsung tertarik ikut untuk menguji kemampuannya.

Persiapannya berbeda—lebih banyak belajar dari dokumenter sains dan informasi daring mengenai dunia makhluk hidup. Tantangan terberat baginya adalah bagian esai, namun ia mengaku tertarik dengan fokus MABO yang murni pada biologi dan pertanyaan-pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu lebih dalam.

Bagi Lionel, sertifikat Gold Medal MABO memiliki nilai strategis untuk pengajuan beasiswa karena kompetisi dan penyelenggaranya diakui kredibilitasnya. Pesannya untuk calon peserta tahun depan sederhana namun kuat: “Banyak membaca tentang dunia makhluk hidup dari berbagai aspek.”

Dua Kota, Satu Indonesia di Panggung Dunia

Prestasi Edward dan Lionel menjadi bukti bahwa minat dan ketekunan pada sains sejak dini dapat membawa siswa Indonesia ke kancah internasional. Keduanya menunjukkan bahwa jalur menuju prestasi bukan hanya lewat hafalan, tetapi lewat rasa ingin tahu, eksplorasi, dan konsistensi belajar.

MABO, di bawah penyelenggaraan Innovedu Center, telah membuktikan diri sebagai wadah kompetisi yang layak diperjuangkan. Nilai akademis dan pengakuannya menjadikannya investasi penting bagi siswa yang ingin menguatkan portofolio akademik, memperluas wawasan, dan mempersiapkan diri untuk beasiswa bergengsi di masa depan.

Keberhasilan dua siswa ini bukan sekadar kemenangan individu, melainkan juga inspirasi nasional. Di tangan generasi muda seperti Edward dan Lionel, masa depan sains Indonesia terlihat cerah. Dan lewat panggung internasional seperti MABO, Indonesia kembali membuktikan bahwa bakat sains anak bangsa mampu bersaing dan bersinar di mata dunia.


[OTOMOTIFKU]