
DUTA Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi akan mengakhiri masa tugasnya pada akhir pekan ini. Menjelang kepulangannya, ia membagikan pengalaman yang paling berkesan selama hampir dua tahun bertugas di Tanah Air.
Dubes Masaki menuturkan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki pengalaman serupa dalam menghadapi bencana, seperti tsunami Aceh dan gempa besar Jepang pada 2011.
Namun, momen yang paling menyentuh baginya terjadi saat berkunjung ke Biak, Papua, tempat dimakamkannya tentara Jepang era Perang Dunia II.
“Itu adalah sumber yang besar dan sangat mengesankan, tetapi perang adalah perang,” katanya di Jakarta, Selasa (30/9).
Dia mengaku tak menyangka masyarakat setempat begitu menghormati jenazah para prajurit Jepang.
“Yang mengejutkan saya adalah penduduk lokal Indonesia sangat menghormati jenazah para prajurit itu, dan mereka menyimpannya,” sebutnya.
Menurutnya setiap tahun, delegasi dari Jepang seperti kerabat atau cucu dari tentara yang gugur di sana berkunjung dan mencari jenazah kerabat mereka.
“Otoritas setempat membantu dan menemani mereka,” lanjutnya.
Bagi Dubes Masaki, pengalaman tersebut mencerminkan kuatnya semangat perdamaian antara kedua bangsa.
Dalam hal hubungan bilateral, Dubes Masaki merasa terkesan dengan penerimaan masyarakat Indonesia terhadap Jepang. Ia mencontohkan sambutan meriah warga Bali saat Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berkunjung ke Istana Ubud.
“Perdana Menteri kami sangat terkesan dengan bagaimana Jepang dicintai oleh masyarakat Indonesia. Saya pikir orang Jepang juga sangat menyukai Indonesia,” ucapnya.
Kerja Sama Ekonomi dan Pertukaran SDM Makin Erat
Dubes Masaki juga menyoroti peningkatan kerja sama ekonomi. Sebab, perusahaan Jepang aktif di berbagai sektor seperti otomotif, energi dan kesehatan.
Selain itu, semakin banyak warga Indonesia bekerja di Jepang dalam sektor layanan medis, perhotelan, pertanian hingga perikanan.
“Tetapi mereka akan kembali ke Indonesia. Jadi harapannya, mereka akan lebih banyak mengenyam banyak pengalaman dan mereka dapat bekerja lebih banyak di Indonesia,” lanjut Dubes Masaki.
Menurutnya, penerimaan pekerja terampil Indonesia tidak hanya menguntungkan Jepang, tetapi juga memberi dampak positif bagi Indonesia.
“Ini bukan hanya untuk membantu Jepang, tetapi juga untuk membantu Indonesia. Maka dari itu saya katakan, kerja sama ini saling menguntungkan,” paparnya.
Pertukaran Budaya dan Pendidikan Terus Diperluas
Dubes Masaki juga ingin mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di Jepang. Ia menyebut acara seperti Japan Jakarta Matsuri menjadi sarana penting untuk memperkuat pertukaran budaya.
Dirinya sempat menghadiri festival tersebut akhir pekan lalu dan mengaku terkejut melihat antusiasme pengunjung.
Menutup masa jabatannya, Dubes Masaki menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia.
“Jadi saya pikir untuk kedua negara, semakin banyak orang penting yang menyelesaikan tugas ini,” pungkasnya. (I-3)
[OTOMOTIFKU]