Dugaan Rudal Polandia Sebabkan Kerusakan Rumah di Perbatasan Ukraina

Dugaan Rudal Polandia Sebabkan Kerusakan Rumah di Perbatasan Ukraina
Tentara Polandia.(Al Jazeera)

KETEGANGAN politik di Polandia meningkat setelah muncul laporan bahwa kerusakan pada satu rumah di desa Wyryki, wilayah perbatasan dengan Ukraina, pada 10 September lalu kemungkinan bukan akibat serangan drone Rusia, melainkan rudal milik Polandia sendiri.

Media Rzeczpospolita pada 16 September memberitakan, kerusakan yang awalnya dikaitkan dengan drone Rusia justru diduga disebabkan oleh rudal AIM-120 AMRAAM yang ditembakkan dari jet tempur F-16 Polandia. 

Rudal tersebut dilaporkan gagal berfungsi normal saat digunakan untuk menghalau drone Rusia. Menurut sumber keamanan negara, rudal itu tidak meledak karena perangkat pengaman sekring masih aktif.

Dilansir Kyiv Independent, Kamis (18/9), pihaknya belum bisa memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Insiden di Wyryki dan Reaksi Pemerintah

Rumah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari perbatasan Ukraina itu mengalami kerusakan pada atap serta sebuah mobil yang terparkir. Tidak ada korban jiwa, demikian menurut laporan Polsat News.

Pada hari yang sama, tercatat 21 drone Rusia melintasi wilayah Polandia, menjadikannya pelanggaran udara terbesar terhadap negara anggota NATO sejak invasi Moskow ke Ukraina.

Biro Keamanan Nasional Polandia kemudian mengeluarkan pernyataan atas nama Presiden Karol Nawrocki, yang menuntut pemerintah segera memberikan klarifikasi.

“Pemerintah harus menggunakan semua alat dan lembaga yang tersedia untuk menjelaskan masalah ini secepat mungkin. Tidak ada persetujuan untuk menyembunyikan informasi. Dalam menghadapi disinformasi dan perang hibrida, pesan yang disampaikan kepada warga Polandia harus diverifikasi dan dikonfirmasi,” tulis lembaga itu.

Namun, Perdana Menteri Donald Tusk menolak tudingan tersebut dan tetap menyalahkan Rusia.

“Seluruh tanggung jawab atas kerusakan rumah di Wyryki berada di tangan para pelaku provokasi pesawat nirawak, yaitu Rusia,” tulis Tusk di X. 

Dia menambahkan, informasi lengkap baru akan dipublikasikan setelah penyelidikan selesai. 

“Jangan sentuh tentara Polandia,” tegas Tusk menanggapi komentar Nawrocki.

Perseteruan antara Nawrocki yang dikenal berhaluan nasionalis sayap kanan dan Tusk semakin memperlihatkan dalamnya polarisasi politik di Polandia.

Respons Regional dan NATO

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, memperingatkan agar tidak ada pihak yang meragukan keterlibatan Rusia dalam pelanggaran udara tersebut. 

Pernyataan itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Slovakia, Juraj Blanar, menyebut ia ingin percaya bahwa drone yang memasuki Polandia tidak ditujukan untuk menyerang negara itu, melainkan seharusnya berakhir di Ukraina.

Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan dalam pernyataan di X bahwa seluruh informasi terkait insiden telah diberikan kepada otoritas secara berkelanjutan tanpa ada kelalaian.

Sebagai respons lebih luas, NATO mengaktifkan Misi Penjaga Timur untuk membatasi ruang gerak Rusia di wilayah udara negara-negara anggota. 

Dalam misi ini, Republik Ceko akan mengirim helikopter Mi-171S, Inggris dengan jet tempur Typhoon, Denmark menyiapkan dua F-16 dan satu fregat, Prancis tiga Rafale, serta Jerman empat Eurofighter. (I-2)

[OTOMOTIFKU]