
FORUM Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat dan sejumlah forum pendidikan lainnya mendesak polisi mengusut kasus dugaan keracunan siswa dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara terbuka dan transparan. Pasalnya, jumlah siswa yang keracunan akibat menyantap MBG di Jabar jumlahnya sudah mencapai ribuan, terbanyak dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Hingga kini jumlah siswa yang keracunan MBG di Jabar sudah mencapai ribuan. Dari data yang dihimpunnya, kasus keracunan di Jabar terjadi di 10 kota dan kabupaten. Dari 20 kasus yang terjadi, korbannya mencapai 5.000 siswa. Tapi aneh sekali untuk MBG ini nyaris tidak mendengar aparat terbuka menyampaikn apa modusnya, siapa pelakunya dan apa yang penyebabnya,” ungkap Ketua FAGI Jabar, Iwan Hermawan, saat menyampaikan tuntutannya dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPRD Jabar, Senin (29/9).
Menurut di, keracunan MBG ini merupakan bentuk kelalaian dan harus diusut agar tidak berulang lagi. FAGI minta aparat penegak hukum segera mengusut pelakunya.
Ini bagian dari kelalaian, pelanggaran pidana, Undang-Undang Perlindungan Anak dan hak asasi manusia.
Iwan juga memprotes agar guru mencicipi menu MBG sebelum dibagikan kepada siswa. Guru tidak punya standar operasional prosedur (SOP) untuk melakukan itu. Seharusnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melakukan tes MBG.
“Bisa saja akibat dari keracunan ini dikhawatirkan akan berdampak jangka panjang yang akan memengaruhi kesehatan fisik dan mental para siswa. Misalnya akan menyebabkan dampak penyakit serangan otak terhadap siswa. Penyakit tetap di masa depan, ini anak bangsa. Bayangkan kalau memang seumur hidup dia cacat secara mental atau secara fisik gara-gara MBG, siapa yang bertanggung jawab,” tegasnya.
[OTOMOTIFKU]