Gandeng Koperasi Merah Putih, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Gandeng Koperasi Merah Putih, Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Ilustrasi(Dok ist)

SEMANGAT memperkuat ketahanan pangan nasional terus digaungkan oleh sejumlah koperasi di daerah. Ini dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Koperasi Kana dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, di Graha Wardhana, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/9).

Penandatanganan itu turut dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat Endrizal, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo Mohamad Edi Kurniadi, Ketua Asosiasi Pedagang Gula Indonesia Pieko Nyotosetiadi, dan Ketua Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia Irsyad Muchtar.

Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana mengatakan upaya tersebut jadi langkah strategis dalam membangun kemandirian dan keberlanjutan usaha berbasis koperasi yang menjangkau kebutuhan pangan masyarakat. “Program Koperasi Manis yang diluncurkan Koperasi Kana ini bertujuan memperkuat peran koperasi sebagai pemasok dan distributor utama gula serta sembako,” ujar Jonathan.

Nantinya dalam kerja sama dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Koperasi Kana berkomitmen menciptakan sistem distribusi pangan yang efisien, transparan, serta menguntungkan bagi anggota koperasi serta masyarakat secara luas.

“Sebagai bagian fasilitas program, Koperasi Kana menyediakan pendanaan operasional Rp2 juta per bulan untuk tiap Koperasi Desa/Kelurahan yang terlibat. Selain itu, produk sembako dapat diperoleh melalui sistem konsinyasi tanpa uang muka dengan total nilai transaksi mencapai Rp200 juta per bulan per Koperasi Desa/Kelurahan,” kata Jonathan.

Sistem itu, menurut dia, memberikan fleksibilitas bagi koperasi dalam mengelola perputaran barang serta memastikan distribusi pangan tetap terjaga tanpa adanya hambatan finansial yang berarti.

Jonathan menegaskan Koperasi Manis ialah dukungan nyata atas kebijakan pemerintah dalam membentuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

“Program ini bukan hanya distribusi gula, tetapi juga soal memastikan ketersediaan sembako sebagai kebutuhan pokok masyarakat. Melalui Koperasi Manis, kami ingin memperkuat dan mendukung program pemerintah agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat berkembang, mandiri dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ujar Jonathan.

Dengan adanya kesepahaman ini, katanya, Koperasi Kana bersama Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih optimistis Koperasi Manis bakal jadi model kolaborasi yang berdampak signifikan dalam distribusi pangan pokok dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Sementara itu, Ketua Koperasi Desa Prasung di Sidoarjo M Habibullah mengapresiasi sistem transaksi yang diterapkan pada program Koperasi Manis.

“Sistem konsinyasi ini sangat membantu kami dalam menjaga kelancaran distribusi. Ini juga memungkinkan kami menjaga ketersediaan gula dan sembako dengan cara lebih fleksibel dan efisien,” kata Habibullah.

Ketua Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia Irsyad Muchtar juga menyoroti pentingnya penguatan permodalan bagi koperasi. Menurutnya, masalah permodalan sering jadi kendala utama pengembangan koperasi.

“Keterbatasan permodalan sering kali menghambat pertumbuhan koperasi. Program Koperasi Manis hadir menjawab tantangan itu dengan menyediakan modal cukup serta memperluas jangkauan distribusi,” jelas Irsyad.

Dukungan penuh pada program ini juga datang dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat Endrizal. Menurut dia, Koperasi Manis sebagai model yang dapat diimplementasikan di berbagai daerah. “Program seperti ini penting untuk menggerakkan perekonomian rakyat. Kami bakal mendukung agar kolaborasi ini dapat diterapkan di daerah-daerah lain di Indonesia,” ujarnya.

Pada acara penandatanganan itu juga dihadiri 12 perwakilan Koperasi Desa/Kelurahan dari Surabaya dan Sidoarjo. (H-2)

[OTOMOTIFKU]