
AMERIKA Serikat (AS) mencabut visa Presiden Kolombia Gustavo Petro, usai menudingnya menghasut aksi pro-Palestina di New York. Menanggapi keputusan tersebut, Petro menyatakan bahwa ia tidak memedulikannya.
Petro dituding telah menyerukan partisipasi massa dalam demonstrasi pro-Palestina yang berlangsung pekan ini. Departemen Luar Negeri AS menyebut Petro juga dianggap mendorong tentara AS untuk menolak perintah serta menghasut kekerasan.
Pada saat kejadian, Petro sedang berada di New York untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Sebelumnya hari ini, Presiden Kolombia @petrogustavo berdiri di jalanan NYC (Kota New York) dan mendesak tentara AS untuk tidak mematuhi perintah dan menghasut kekerasan,” kata pernyataan Deplu AS seperti dikutip AFP, Senin (29/9).
“Kami akan mencabut visa Petro karena tindakannya yang sembrono dan menghasut,” sebutnya.
Petro sebelumnya membagikan video dirinya berbicara kepada kerumunan besar menggunakan megafon dalam bahasa Spanyol, dengan penerjemah yang menyampaikan pesannya dalam bahasa Inggris.
Dalam pernyataan tersebut, Petro menyerukan pembentukan kekuatan bersenjata internasional yang lebih besar daripada militer AS.
“Itulah sebabnya, dari sini di New York, saya meminta semua tentara di militer Amerika Serikat untuk tidak mengarahkan senapan mereka kepada kemanusiaan. Tidak mematuhi perintah Trump! Patuhi perintah kemanusiaan!” pungkas Petro pada saat itu. (I-2)
[OTOMOTIFKU]