Garrya Bianti Yogyakarta Hotel Bintang 5 dengan Filosofi Mindfulness di Tepian Sungai Denggung

Garrya Bianti Yogyakarta: Hotel Bintang 5 dengan Filosofi Mindfulness di Tepian Sungai Denggung
Garrya Bianti Yogyakarta menawarkan ketenangan sejati melalui arsitektur Jawa kontemporer, yoga, sound healing, spa, hingga kuliner lokal. (Garrya Bianti Yogyakarta)

DUNIA bergerak begitu cepat dan penuh dengan distraksi, hingga sering membuat kita lupa untuk menoleh pada diri sendiri. Kini, kemewahan sejati tidak lagi sekadar soal materi berlimpah, melainkan kesempatan untuk berhenti sejenak, bernapas, dan kembali menemukan jati diri. Berada di tepi Sungai Denggung, Sleman, Garrya Bianti menghadirkan filosofi tersebut. Sebagai salah satu brand dalam portofolio Banyan Group, tempat ini menawarkan ketenangan dan keheningan yang menjadi kebutuhan paling berharga. Di sini, waktu seakan berjalan lebih pelan, mengajak setiap tamu untuk lebih peka pada suara batin mereka.

 

Gaya arsitektur yang sangat lekat dengan filosofi budaya Jawa, memadukan nilai kontemplasi Candi Sukuh dan hangatnya nuansa terakota khas Kotagede. Akarnya tetap pada tradisi Jawa, namun sentuhan kontemporer nan elegan tetap terasa. Garrya Bianti memang didesain untuk memberikan ketenangan alami dan mengundang tamu untuk masuk ke dunia yang lebih mindful. Semuanya hadir tanpa dipaksankan, mengalir begitu saja. Perjalanan batin tamu menjadi hal yang benar-benar diperhatikan oleh setiap elemen yang ada di hotel bintang 5 Jogja ini.

Mengawali pagi dengan desiran angin yang menelisik melalui pepohonan dan suara aliran sungai yang menenangkan jiwa. Suasananya sangat cocok bagi pemulihan. Di Riverside Deck, sesi sound healing dan yoga dengan iringan instrument musik etnik membantu meleburkan penat kehidupan urban. Sementara di 8lements Spa, ritual-ritual yang terinspirasi dari Asia menyehatkan tubuh sekaligus menenangkan jiwa. Chef Edy Rakhmat pun menghadirkan bahan-bahan segar local berkualitas yang diolah menjadi sajian penuh makna. Inilah upaya untuk menutrisi tubuh dari alam. 

Bahkan ritual sederahana seperti membaca buku, menulis jurnal sambil menyeruput kopi atau wellbeing drink di Kopi Zop bisa menjadi sebuah aktifiktas refleksi diri. Atau pilihan untuk berjalan tanpa alas kaki di area hotel yang lekat dengan suasana alam, merasakan dan memandangi matahari yang perlahan tenggelam di sore hari, semuanya menjelma menjadi wujud kemewahan dalam kesunyian. 

Di luar agenda resort, keberlanjutan menjadi bagian dari perjalanan. Tamu akan diajak untuk mengikuti tur sepeda di Nanggulan, 30 menit dari Garrya Bianti. Di sanalah tamu akan menemukan keaslian interaksi dengan masyarakat desa sembari menikmati keindahaan barisan bukit. Dari belajar membuat tempe di rumah sederhana Mbah Yem, mencicipi jamu segar racikan Mbak Indah, hingga menyaksikan tradisi pembuatan keris di rumah Ki Empu Sungkowo Harumbrojo. Merayakan hidup melalui kegiatan yang berakar pada budaya, masyarakat, dan lingkungan. 

“Lebih dari sekedar destinasi, Garrya Bianti menawarkan cara hidup yang selaras dengan alam, lingkungan, dan masyarakat. Inilah saatnya untuk kembali melambat, terhubung dengan diri, dan memulai journey within,” ungkap Ridwan Heriyadi, General Manager.

Rasakan perjalanan holistik ke Yogyakarta bersama Garrya Bianti Yogyakarta. Kunjungi www.garrya.com atau Instagram @garryabianti utuk menemukan inspirasimu. (RO/Z-2)

[OTOMOTIFKU]