
PERSOALAN sampah masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 17 juta ton sampah per tahun, dengan komposisi terbesar berasal dari rumah tangga.
Jumlah yang besar ini jelas tidak bisa ditangani hanya oleh satu pihak, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat.
Dengan semangat itulah, Siloam Heart Hospital (sebelumnya RS Siloam Jantung Diagram) menandai Hari Jantung Sedunia dengan meluncurkan program Heart to Earth, sebuah inisiatif bersama Ciro Waste yang menghubungkan upaya peningkatan kesehatan jantung dengan pelestarian lingkungan.
Program ini menjadi terobosan baru dalam pengelolaan limbah domestik rumah sakit, khususnya limbah linen, yang diolah menjadi produk bernilai guna sekaligus ramah lingkungan.
Direktur Siloam Heart Hospital, dr. Karina Arifiani, M.Sc., menjelaskan bahwa kesehatan manusia tidak dapat dilepaskan dari kondisi lingkungan sekitar.
“Kualitas hidup sehat bukan hanya soal pola makan dan olahraga, tetapi juga bagaimana kita tinggal di lingkungan yang bersih dan aman. Mengolah limbah menjadi produk bermanfaat merupakan bagian dari edukasi gaya hidup berkelanjutan sekaligus langkah nyata peduli lingkungan. Bersama seluruh pemangku kepentingan, kami berharap program ini memberi dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya pada peluncuran program Heart to Earth, Senin (29/9).
Pada tahap awal, program ini berhasil mengolah 800 kg limbah linen rumah sakit menjadi produk bermanfaat. Upaya tersebut setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 16.000 kgCO2e, dengan hasil distribusi mencapai lebih dari 50 titik penerima manfaat, mulai dari sekolah, puskesmas, rumah singgah, hingga bank sampah di wilayah Jabodetabek hingga Balikpapan.
Kolaborasi Berdampak Nyata
Inisiatif ini tidak hanya melibatkan rumah sakit dan mitra pengelola limbah, tetapi juga pemerintah daerah dan komunitas penerima manfaat.
Dianisa Ester, Co-Founder & Chief Operation Officer Ciro Waste, menekankan pentingnya mengubah paradigma soal limbah.
“Pengelolaan limbah bukan sekadar kewajiban, melainkan peluang untuk menciptakan nilai tambah. Melalui pendekatan reuse dan upcycle, limbah domestik rumah sakit kami olah menjadi barang bernilai guna, bahkan mendukung pengrajin lokal sehingga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas sekitar,” jelasnya.
Pemerintah daerah turut memberi dukungan. Reni Siti Nuraeni, S.Si., M.Si., Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, menilai program ini sebagai bukti nyata kontribusi sektor kesehatan dalam agenda lingkungan.
“Heart to Earth merupakan contoh nyata bagaimana sektor kesehatan dapat berkontribusi pada agenda lingkungan. Kami berharap ke depan kolaborasi ini bisa diperluas sehingga semakin banyak pihak yang terlibat,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Ratmartini, M.Pd., Kepala Sekolah SLB Ulaka Penca, menuturkan, “Bagi kami, program Heart to Earth seperti warisan. Lingkungan yang lebih bersih berarti anak-anak kami bisa tumbuh sehat, bebas dari risiko penyakit. Itu nilai yang jauh lebih besar dari manfaat langsung yang kami rasakan hari ini.”
Pusat Layanan Kardiovaskular Berkelas Dunia
Beralih nama menjadi Siloam Heart Hospital, rumah sakit ini menegaskan kembali komitmennya sebagai pusat layanan kardiovaskular berkelas dunia.
Dengan pengalaman hampir dua dekade, rumah sakit ini mencatat lebih dari 3.000 tindakan Cathlab per tahun, dengan tingkat keberhasilan bypass jantung (CABG) mencapai 98,8%—melampaui rata-rata global.
Data Kementerian Kesehatan RI mencatat 651.481 kematian akibat penyakit kardiovaskular pada 2023. Bahkan, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan 140.206 orang berusia 25–34 tahun sudah menderita penyakit jantung. Fakta ini menegaskan pentingnya edukasi kesehatan, deteksi dini, serta gaya hidup sehat yang terintegrasi dengan lingkungan yang bersih dan aman.
Selain menghadirkan layanan medis modern, Siloam Heart Hospital juga secara konsisten menyelenggarakan agenda tahunan Heart Festival (27–30 September), yang bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia. Festival ini menggabungkan seminar kesehatan, pemeriksaan dini, serta aktivitas gaya hidup sehat yang edukatif sekaligus menyenangkan.
“Bersama semangat baru dan komitmen yang semakin kuat, Siloam Heart Hospital hadir dekat sebagai mitra tepercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan jantung. Kami fokus menyelamatkan nyawa, mendampingi, dan mewujudkan harapan untuk kehidupan yang lebih sehat, hari ini dan untuk generasi di masa depan,” tutup dr. Karina Arifiani. (Z-1)
[OTOMOTIFKU]