
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Indonesia dr. Dimple Nagrani, Sp A menyarankan ibu yang baru memiliki bayi bila merasa lelah hingga stres bisa meminta bantuan kepada orang terdekat seperti suami hingga orangtua atau mertua.
“Jadi, saat merasa stres, jangan merasa kita lemas. Kita boleh banget minta bantuan dan bukan berarti jadi ibu yang tidak mampu atau kita
jadi ibu yang kurang,” kata Dimple, dikutip Sabtu (27/9).
Dengan meminta bantuan pada orang terdekat, kata dia, berarti ibu menyadari bahwa ia memiliki batas dan membutuhkan istirahat.
Ia pun menyarankan seorang ibu dapat berkolaborasi dengan suami untuk membantu mengasuh anak, sehingga dapat sejenak istirahat dan memiliki waktu untuk diri sendiri atau yang dikenal dengan istilah me time.
“Dan setelah itu (me time) balik lagi itu kaya udah fresh dan tadinya masalah yang satu muncul, setelah kita mandi sebentar itu jadi tiba-tiba masalahnya jadi hilang,” ujar Dimple.
Setelah ibu tenang usai istirahat sejenak, kata dia, maka ibu mampu menangani bayi yang menangis atau mengalami ketidaknyamanan.
Menurutnya, ibu yang tengah dilanda panik, stres level tinggi akan berpengaruh pada bayi, terutama saat menggendong bayi yang bisa saja terlalu mengguncang dengan kuat.
Menggendong bayi dengan alunan yang terlalu mengguncang menurutnya justru akan membahayakan bayi, contohnya kasus shaken baby syndrome.
“Jadi shaken baby syndrome itu saat kita gendong, kitanya bukan benar menggendong naik ke atas dan bawah namun seperti mengguncang dan sebetulnya sangat tidak sehat untuk bayi,” katanya.
Kondisi ibu yang stres menyebabkan ibu tidak dapat berpikir dengan jernih, kesulitan mengambil langkah untuk selanjutnya dilakukan saat menangani bayi yang menangis atau rewel. (Ant/Z-1)
[OTOMOTIFKU]