Ied atau Eid Mana yang Benar Menurut Kaidah Bahasa Arab

Ied atau Eid: Mana yang Benar Menurut Kaidah Bahasa Arab?
Ilustrasi(AI)

Banyak orang bingung antara penulisan “Ied” atau “Eid” saat merujuk pada hari raya umat Islam, seperti Idul Fitri atau Idul Adha. Kedua penulisan ini sering digunakan, tetapi mana yang benar menurut kaidah Bahasa Arab? Artikel ini akan menjelaskan asal-usul kata, aturan penulisan, dan cara penggunaannya agar Anda paham dengan jelas.

Asal-Usul Kata Eid dalam Bahasa Arab

Kata “Eid” berasal dari Bahasa Arab, tepatnya dari kata ‘Īd (عيد). Dalam Bahasa Arab, kata ini berarti “hari raya” atau “perayaan”. Kata ini digunakan untuk merujuk pada dua hari raya besar umat Islam, yaitu ‘Īd al-Fitr (Idul Fitri) dan ‘Īd al-Adha (Idul Adha). Dalam pengucapan asli Bahasa Arab, huruf ‘ayn (ع) diucapkan dengan suara khas dari tenggorokan, yang tidak ada padanannya dalam alfabet Latin.

Penulisan Ied atau Eid: Mana yang Sesuai?

Dalam kaidah Bahasa Arab, penulisan yang benar adalah ‘Īd, dengan huruf ‘ayn dan vokalisasi panjang pada huruf i. Namun, karena huruf ‘ayn tidak ada dalam alfabet Latin, transliterasi ke dalam bahasa Indonesia atau Inggris sering menimbulkan variasi:

  • Eid: Ini adalah transliterasi yang umum digunakan dalam bahasa Inggris. Huruf ‘ayn diabaikan, dan kata ditulis sebagai “Eid” untuk mempermudah pengucapan.
  • Ied: Dalam bahasa Indonesia, penulisan “Ied” sering digunakan untuk mencerminkan pengucapan yang mendekati aslinya, dengan huruf “I” mewakili ‘ayn dan vokalisasi panjang.

Menurut pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang dianjurkan dalam bahasa Indonesia adalah Ied, seperti dalam “Iedul Fitri”. Namun, dalam konteks internasional atau tulisan berbahasa Inggris, Eid lebih umum digunakan.

Mengapa Penting Memilih Penulisan yang Tepat?

Memilih antara Ied atau Eid penting untuk menjaga keakuratan dan kekonsistenan, terutama dalam tulisan formal atau resmi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu memperhatikan penulisan ini:

  1. Kesesuaian dengan Bahasa: Dalam bahasa Indonesia, “Ied” lebih sesuai dengan aturan ejaan resmi. Menggunakan “Ied” menunjukkan kepatuhan pada kaidah bahasa Indonesia.
  2. Konteks Internasional: Jika Anda menulis untuk audiens global, “Eid” lebih mudah dikenali karena sudah umum digunakan dalam bahasa Inggris.
  3. Kejelasan: Konsistensi dalam penulisan membantu pembaca memahami tanpa kebingungan. Misalnya, media resmi di Indonesia biasanya menggunakan “Iedul Fitri” untuk Idul Fitri.

Bagaimana Menggunakan Ied atau Eid dalam Konteks yang Tepat?

Untuk memastikan Anda menggunakan penulisan yang tepat, perhatikan audiens dan konteksnya:

  • Untuk Tulisan Formal di Indonesia: Gunakan “Ied”, seperti dalam dokumen resmi, artikel berbahasa Indonesia, atau media lokal. Contoh: “Iedul Fitri dirayakan dengan penuh suka cita.”
  • Untuk Konteks Internasional: Gunakan “Eid” jika menulis dalam bahasa Inggris atau untuk audiens global. Contoh: “Eid al-Fitr is a time of joy and gratitude.”
  • Media Sosial atau Informal: Baik “Ied” maupun “Eid” bisa digunakan, tetapi pastikan konsisten dalam satu tulisan untuk menghindari kebingungan.

Kesimpulan

Jadi, mana yang benar: Ied atau Eid? Keduanya bisa benar, tergantung konteksnya. Dalam bahasa Indonesia, “Ied” lebih sesuai menurut kaidah ejaan resmi. Sementara itu, “Eid” lebih umum digunakan dalam bahasa Inggris atau konteks internasional. Yang terpenting, gunakan penulisan yang konsisten dan sesuai dengan audiens Anda. Dengan memahami asal-usul kata dan kaidahnya, Anda bisa menggunakan istilah ini dengan percaya diri.

[OTOMOTIFKU]