Inggris, Kanada, Australia Akui Palestina Tekanan Global Meningkat untuk Israel

Inggris, Kanada, Australia Akui Palestina: Tekanan Global Meningkat untuk Israel
Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal resmi mengakui Palestina, menambah isolasi Israel di kancah internasional. Langkah ini memperkuat dorongan menuju solusi dua negara.(AFP)

TIGA negara sekutu dekat Israel. Inggris, Kanada, dan Australia, pada Minggu (21/9) resmi mengumumkan pengakuan atas berdirinya negara Palestina. Langkah bersejarah ini disusul Portugal yang menyatakan hal serupa, dengan alasan bahwa solusi dua negara merupakan “satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan.”

Keputusan tersebut menandai pergeseran besar dalam diplomasi global, terutama karena negara-negara tersebut selama puluhan tahun dikenal sebagai pendukung kuat Israel. Pengumuman ini sekaligus menjadi bentuk kekecewaan mendalam terhadap mandeknya proses menuju solusi dua negara di tengah konflik berkepanjangan di Gaza.

Reaksi Dunia dan Israel

Sejumlah negara Eropa lain seperti Prancis, Belgia, Luxembourg, hingga San Marino diperkirakan segera mengikuti jejak pengakuan tersebut dalam Sidang Majelis Umum PBB pekan ini. Jika benar terjadi, langkah itu akan semakin memperdalam isolasi internasional terhadap Israel, sekaligus menempatkan negara-negara Eropa berseberangan dengan Amerika Serikat yang tetap menolak pengakuan Palestina.

Sebagai respons, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan penolakannya. “Tidak akan ada negara Palestina,” ucap Netanyahu, sambil menuding langkah pengakuan tersebut sebagai “hadiah besar bagi terorisme” setelah serangan Hamas 7 Oktober 2023. Presiden Israel Isaac Herzog juga menilai pengakuan itu tidak akan membantu membebaskan sandera maupun mencapai kesepakatan damai.

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik keputusan Inggris yang disebutnya sebagai langkah penting menuju perdamaian abadi. Abbas menilai pengakuan ini akan membuka jalan bagi implementasi solusi dua negara, “memungkinkan Palestina hidup berdampingan dengan Israel dalam keamanan dan kedamaian.”

Peta Dukungan Internasional

Hingga kini, lebih dari 140 anggota PBB telah mengakui Palestina. Dengan masuknya Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal, dukungan kian meluas, terutama dari negara-negara berpengaruh. 

Namun, jalan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB tetap terjal. Hal itu membutuhkan dukungan minimal sembilan dari 15 anggota Dewan Keamanan, tanpa veto dari lima anggota tetap. AS diyakini akan menggunakan hak vetonya, membuat Washington semakin tampak sebagai satu-satunya pelindung utama Israel di tengah isolasi global yang meningkat.

Di sisi lain, G7 sendiri masih terbelah. Meski Inggris dan Kanada kini mengakui Palestina, Jepang, Italia, dan Jerman tetap menolak langkah tersebut.

Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan 250 sandera, Israel melancarkan operasi militer masif di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 65.000 warga Palestina tewas, angka yang menuai kecaman internasional dan tuduhan genosida, meski keras dibantah pemerintah Israel.

Dengan dinamika terbaru ini, konflik Israel-Palestina memasuki babak baru. Tekanan diplomatik semakin besar terhadap Israel untuk menerima solusi dua negara, meski pemerintah Netanyahu tetap menutup pintu bagi pembentukan negara Palestina. (CNN/Z-2)

[OTOMOTIFKU]