Iran Putus Hubungan dengan IAEA usai PBB Gagal Cabut Sanksi Permanen

Iran Putus Hubungan dengan IAEA usai PBB Gagal Cabut Sanksi Permanen
Bendera Iran.(Al Jazeera)

DEWAN Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengumumkan penghentian kerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Langkah ini diambil setelah Dewan Keamanan PBB menolak pencabutan permanen sanksi terhadap Teheran.

Dalam pernyataan yang disiarkan Press TV, otoritas keamanan Iran menyebut keputusan negara-negara Barat sebagai tindakan tidak bijaksana. Teheran juga menegaskan bahwa program nuklirnya bersifat damai.

PBB Gagal Adopsi Resolusi

Sehari sebelumnya, Dewan Keamanan PBB gagal meloloskan rancangan resolusi untuk mencegah pembatalan sanksi yang sebelumnya dicabut melalui kesepakatan nuklir 2015 atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Resolusi tersebut diajukan oleh Korea Selatan selaku presiden dewan bulan ini. Isinya mempertahankan pencabutan sanksi dengan memutuskan bahwa ketentuan resolusi lama tetap ditangguhkan.

Namun, rancangan itu tidak mencapai sembilan suara dukungan yang dibutuhkan. Rusia, Tiongkok, Pakistan, dan Aljazair mendukung, sementara Guyana dan Korea Selatan memilih abstain.

Sebaliknya, sembilan negara termasuk Inggris, Prancis, Denmark, Slovenia, Sierra Leone, Panama, AS, Yunani dan Somalia menolak.

Kesepakatan Nuklir 2015

Inggris, Prancis, dan Jerman atau negara yang dikenal sebagai E3 merupakan penanda tangan utama JCPOA. Perjanjian ini membatasi aktivitas nuklir Iran serta memberi akses bagi inspektur internasional guna memastikan program tersebut hanya untuk kepentingan damai.

Namun, pada 28 Agustus lalu, E3 memicu mekanisme snapback berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.

Mekanisme ini memungkinkan kembalinya sanksi dalam 30 hari jika Iran dianggap gagal memenuhi kewajibannya. (Anadolu/I-2)

[OTOMOTIFKU]