
SETELAH kesuksesan single Running Home yang dirilis Agustus lalu, penyanyi, penulis lagu, dan multi-instrumentalis Kanada Jade LeMac merilis single bernuansa ballad baru berjudul Sleeping with the Lights On.
Lagu ini menjadi lagu ketiga dari EP terbarunya It’s Always at Night yang siap dirilis pada 7 November 2025 lewat Warner Music Canada / East West Records.
Sebuah lagu yang penuh dengan emosi serba jujur yang lembut, Sleeping with the Lights On adalah momen saat Jade LeMac meruntuhkan semua temboknya.
“How the hell are you so fine, while I’m out here losing my mind?” ucapnya di lagu ini seraya ia bercerita tentang apa yang ia rasakan pascaberakhirnya sebuah hubungan.
LeMac telah menampilkan lagu ini di gelaran turnya dan di sesi Audiotree saat ia juga membawakan Constellations dan Running Home, dan ia juga diwawancara di sesi tersebut.
“Sleeping with the Lights On adalah salah satu lagu terfavoritku. Lagu ini adalah lagu patah hati yang benar-benar jujur. Proses penulisan lagu ini juga menjadi momen saat aku menemukan sound-ku saat aku menulis lagu menggunakan gitar,” ujar LeMac.
Cara bercerita LeMac membuat dirinya bersinar sejak awal kariernya. EP It’s Always at Night menjadi penanda baru dari talenta bermusiknya.
Gitar menjadi instrumen yang menjadi dasar pembuatan lagu-lagu di EP barunya yang dibantu oleh rekan produksi musiknya JVP yang telah berkolaborasi dengan Simple Plan dan Mother Mother.
Hasilnya adalah karya-karya terbaru Jade yang memiliki nuansa pop lebih besar. Salah satu momen menarik di EP ini adalah paduan suara yang diisi oleh keluarga dan teman-teman Jade. Kehadiran mereka menjadi refleksi dari rasa kemanusiaan Jade karena ia membawa orang-orang tercintanya dalam perjalanan bermusiknya.
EP It’s Always at Night berpusat pada misi Jade untuk menyelami tema-tema tentang jatuh cinta dan menemukan jati diri, ia membuka diri kepada para pendengarnya.
Ia juga menemukan kekuatan dalam dirinya terlepas dari segala kerentanannya. Tentang EP ini,
LeMac menjelaskan: “It’s Always at Night adalah kisah tentang seseorang yang jatuh cinta. Ada lagu-lagu yang mewakilkan beragam emosi seperti patah hati, hasrat, cinta, dan nafsu. Setiap lagu memiliki kisahnya sendiri dari pengalamanku jatuh cinta pada seseorang.”
Dari awal tahun ini, LeMac telah mencapai tonggak penting dengan penampilannya di Osheaga Music and Arts Festival dan Lollapalooza 2025 — bahkan bergabung dengan Role Model di atas panggung pada after party Lollapalooza-nya.
Kini, penyanyi serta penulis lagu yang tengah naik daun ini sedang bersiap untuk bergabung dengan artis peraih penghargaan Grammy, Maren Morris, sebagai pembuka turnya yang akan datang — mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pendatang baru paling menjanjikan saat ini.
Di usianya yang masih 21 tahun, ia telah menerima pujian dari banyak publikasi ternama termasuk LA Weekly, OnesToWatch, Rolling Stone, Wonderland Magazine, GLAAD, dan masih banyak lagi.
Hal ini membuktikan pengaruhnya dalam industri musik yang kian berkembang. Dengan lebih dari 450 juta total stream secara global, serta lebih dari 1,6 juta pengikut di TikTok, jangkauan LeMac terus berkembang di seluruh dunia. Basis audiens TikTok yang mayoritas berasal dari Asia Tenggara juga mengukuhkan masa depan yang baik di bagian dunia ini, dengan Filipina di peringkat #1, diikuti oleh Thailand (#3), Indonesia (#6), dan Vietnam (#8). Jade secara perlahan telah membangun basis penggemar yang setia dan kian berkembang melalui kejujuran jati dirinya — mendefinisikan ulang rupa dan suara bintang pop modern. (Z-1)
[OTOMOTIFKU]