Jagung Jadi Komoditas Andalan Majalengka

Jagung Jadi Komoditas Andalan Majalengka
Panen jagung di Kabupaten Cirebon.(MI/NURUL HIDAYAH)

JAGUNG menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi pada kebutuhan lokal di Majalengka hingga Jawa Barat.

Bupati Majalengka, Eman Suherman menjelaskan bahwa selain padi, jagung juga menjadi komoditas strategis untuk menyuplai kebutuhan lokal di Kabupaten Majalengka hingga tingkat Jabar.

“Produksi jagung di Kabupaten Majalengka juga terus mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir,” tuturnya, Jumat (26/9).

Dia menjelaskan produksi jagung di Kabupaten Majalengka pada 2023 mencapai 112.486 ton, sedangkan pada 2024 produksi jagung meningkat menjadi 132.246 ton. Sementara pada 2025, Pemkab Majalengka menargetkan produksi jagung mencapai 133.839 ton dengan cakupan lahan tanam hingga 18.456 hektare.

Untuk itu, lanjut Eman, berbagai upaya dilakukan, di antaranya dengan dukungan teknologi pertanian modern dan akses distribusi hasil panen untuk memperkuat rantai pasok jagung dari Majalengka ke berbagai daerah.

Sentra tanaman jagung tersebar di Kecamatan Majalengka, Bantarujeg, Maja dan Banjaran. Kawasan tersebut memiliki tanah yang relatif cocok untuk pengembangan jagung hingga bisa meningkatkan produktivitasnya.

Surplus pangan, termasuk jagung, tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi melalui perdagangan hasil pertanian.  Komoditas jagung dari Majalengka banyak disalurkan ke kota-kota besar di Jawa Barat, bahkan sebagian dipasok ke wilayah Jawa Tengah.

Pemerintah daerah menekankan pentingnya konsistensi dalam menjaga keseimbangan antara industrialisasi dan ketahanan pangan. Konversi lahan tetap harus dikendalikan agar ruang pertanian tidak semakin menyusut.

“Petani menjadi garda terdepan dalam menjaga pasokan pangan. Pemerintah daerah terus berupaya memberikan dukungan, baik dari sisi infrastruktur irigasi, sarana produksi, maupun akses pemasaran,” tandas Eman.

 

[OTOMOTIFKU]