Jenis Ular Sawah Berbisa dan Tidak Berbisa Kenali Ciri-Cirinya Lengkap

Jenis Ular Sawah Berbisa dan Tidak Berbisa: Kenali Ciri-Cirinya Lengkap!
Ilustrasi(Pinterest)

Ular sawah sering ditemukan di area persawahan dan lingkungan lembap seperti rawa atau sungai. Hewan ini berperan penting dalam ekosistem karena membantu mengendalikan hama seperti tikus dan serangga. Namun, tidak semua ular sawah aman. Ada yang berbisa dan bisa berbahaya bagi manusia. Artikel ini akan membahas jenis-jenis ular sawah, baik yang berbisa maupun tidak, beserta ciri-cirinya agar Anda bisa lebih waspada.

Apa Itu Ular Sawah?

Ular sawah adalah istilah umum untuk ular yang hidup di area persawahan, rawa, atau lingkungan berair lainnya. Mereka biasanya aktif mencari makan seperti tikus, katak, atau serangga. Ular sawah memiliki tubuh panjang, ramping, dan warna yang sering menyatu dengan lingkungannya, seperti cokelat, hijau, atau abu-abu. Meski banyak yang tidak berbisa, beberapa jenis ular sawah memiliki racun yang perlu diwaspadai.

Berikut adalah beberapa jenis ular sawah yang berbisa dan sering ditemukan di Indonesia:

1. Ular Weling

Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu ular sawah paling berbahaya. Ular ini memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar 1-1,5 meter dan pola belang hitam-putih yang khas.

  • Ciri-ciri: Tubuh ramping, pola belang hitam-putih seperti zebra, kepala kecil.
  • Bahaya: Bisa weling mengandung neurotoksin yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian jika tidak segera ditangani.
  • Habitat: Sering ditemukan di sawah, rawa, atau dekat pemukiman di Jawa dan Sumatra.

2. Ular Kobra Jawa (Ular Sendok Jawa)

Ular kobra Jawa (Naja sputatrix) dikenal dengan tudung kepalanya yang melebar saat merasa terancam. Ular ini sering muncul di sawah atau area pertanian.

  • Ciri-ciri: Warna cokelat atau kehitaman, tudung kepala yang khas, panjang hingga 1,5 meter.
  • Bahaya: Bisa neurotoksinnya dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan.
  • Habitat: Ditemukan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

3. Ular Tanah

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah ular berbisa yang sering bersembunyi di tanah sawah atau lahan lembap.

  • Ciri-ciri: Tubuh pendek (kurang dari 1 meter), warna cokelat dengan pola segitiga, kepala lebar.
  • Bahaya: Bisanya mengandung antikoagulan yang mencegah pembekuan darah, menyebabkan pendarahan hebat.
  • Habitat: Umum di Jawa, terutama di lahan sawah yang lembap.

4. Ular Pucuk

Ular pucuk (Trimeresurus albolabris) sering ditemukan di pohon atau semak di sekitar sawah. Warna hijau cerah membuatnya sulit dikenali.

  • Ciri-ciri: Tubuh ramping, warna hijau terang, panjang 1-1,5 meter, kepala segitiga.
  • Bahaya: Bisanya tidak terlalu mematikan bagi manusia, tetapi bisa menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
  • Habitat: Daerah persawahan pegunungan atau dekat vegetasi.

Tidak semua ular sawah berbahaya. Berikut adalah beberapa jenis ular sawah yang tidak berbisa:

1. Ular Jali

Ular jali (Ptyas korros) adalah ular tidak berbisa yang sering ditemukan di sawah karena gemar memangsa tikus.

  • Ciri-ciri: Tubuh panjang hingga 2 meter, warna perak, abu-abu, atau cokelat-oranye, sisik kuning di perut.
  • Bahaya: Tidak berbisa, tetapi bisa menggigit jika merasa terancam. Gigitan tidak fatal.
  • Habitat: Sawah, rawa, dan kadang memanjat pohon rendah.

2. Ular Sanca Kembang

Ular sanca kembang (Python reticulatus) adalah ular terpanjang di dunia, tetapi tidak berbisa. Mereka sering ditemukan di sawah untuk memangsa tikus atau burung.

  • Ciri-ciri: Panjang hingga 9 meter, pola sisik seperti berlian dengan warna cokelat dan hitam.
  • Bahaya: Tidak berbisa, tetapi lilitannya sangat kuat dan bisa berbahaya bagi manusia.
  • Habitat: Sumatra, Kalimantan, dan daerah persawahan.

3. Ular Sapi

Ular sapi adalah ular tidak berbisa yang umum di daerah tropis, termasuk sawah.

  • Ciri-ciri: Tubuh ramping, panjang 1-2 meter, warna cokelat atau kehitaman.
  • Bahaya: Tidak berbisa, tetapi air liurnya mengandung bakteri yang bisa menyebabkan infeksi jika menggigit.
  • Habitat: Sawah, perkebunan, dan pedesaan.

Cara Mencegah Ular Sawah Masuk Rumah

Agar terhindar dari bahaya ular sawah, berikut beberapa langkah pencegahan:

  • Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan rumput tinggi dan tumpukan sampah di sekitar rumah.
  • Tutup celah: Periksa lubang atau celah di dinding dan pintu rumah.
  • Gunakan penghalang: Pasang jaring atau kawat di sekitar sawah atau pekarangan.
  • Hindari tumpukan kayu: Ular suka bersembunyi di tumpukan kayu atau barang bekas.
  • Waspada saat malam: Banyak ular sawah aktif di malam hari, jadi gunakan senter saat berjalan di area sawah.

Kesimpulan

Ular sawah memiliki peran penting dalam ekosistem, tetapi beberapa jenis, seperti ular weling, kobra Jawa, dan ular tanah, sangat berbisa dan berbahaya. Di sisi lain, ular seperti ular jali dan sanca kembang tidak berbisa, tetapi tetap perlu diwaspadai. Dengan mengenali ciri-ciri ular sawah dan menerapkan langkah pencegahan, Anda bisa mengurangi risiko bahaya. Tetap waspada saat berada di area persawahan!

[OTOMOTIFKU]