
JAKARTA Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) 2025 kembali hadir di The Space, Senayan City, 18 September hingga 5 Oktober. Festival tahunan ini mengusung tema “New Heights”, yang merefleksikan semangat untuk mengangkat para ilustrator ke tingkat yang lebih tinggi melalui pameran terkurasi dan pengalaman langsung.
Sebagai sebuah platform inklusif, JICAF tidak hanya menampilkan karya dari ratusan seniman Indonesia dan internasional, tetapi juga mempertemukan para ilustrator, penggemar seni, dan pelaku industri kreatif dalam ruang kolaborasi yang dinamis. Dengan ragam karya lintas medium dan gaya, acara ini diharapkan mampu memperluas apresiasi terhadap ilustrasi sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung seni global.
Ajang ini sekaligus membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan brand, komunitas, publik, hingga media. Antusiasme masyarakat pun terus meningkat, terbukti pada penyelenggaraan tahun lalu yang berhasil menarik lebih dari 11 ribu pengunjung serta mencatat ribuan karya seni terjual.
Karya dari Mancanegara
JICAF hadir dengan berbagai hasil karya yang tak hanya dari lokal melainkan dari beberapa negara. Ratusan seniman mengikuti kurasi karya kepada JICAF dan beberapa lolos kurasi dan dipamerkan di acara tersebut.
“Kita tuh sekarang bukan hanya sebagai festival lokal.Jadi 20% dari peserta sekarang kurang lebih 20 seniman itu dari luar negeri. Tapi yang mendaftar itu dari 700 seniman yang mendaftar dari 25 negara,” ujar Sunny Gho, CO-Founder dan Fair Director JICAF, saat press conference JICAF 2025, Kamias (18/9).
Lebih dari 100 seniman dari Indonesia dan mancanegara akan meramaikan perayaan kreativitas ini dengan berbagai jenis gaya mereka.
Sunny Gho menegaskan JICAF 2025 akan digelar dengan semangat kolaborasi lintas industri. Tidak hanya menghadirkan seniman visual, tetapi juga melibatkan musisi, brand, hingga lifestyle brand yang menciptakan karya seperti sofa dan medium unik lainnya. Kolaborasi ini dihadirkan sebagai upaya bersama untuk meningkatkan posisi seni visual di Indonesia, sejalan dengan tema besar tahun ini, “New Heights”, yang mengajak seluruh pihak melampaui batas imajinasi dan memperluas ruang apresiasi seni.
Bukan Pameran Biasa
JICAF menghadirkan konsep “Supermarket Artwork,” di mana pengunjung dapat membeli karya kreator dalam berbagai bentuk, mulai dari art print, wearable art, trinket, hingga toys. Konsep ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk mengoleksi seni dalam bentuk yang lebih praktis dan personal. Salah satu sorotan tahun ini adalah kolaborasi eksklusif antara seniman visual Indonesia dengan musisi Bernadya dan Lomba Sihir, yang akan menghadirkan karya unik dan belum pernah ditampilkan sebelumnya di panggung JICAF.
Selain pameran, JICAF juga menghadirkan beragam program interaktif yang dirancang untuk memperdalam interaksi antara seniman, publik, dan pelaku industri. Program tersebut mencakup JICAF Talks Live Podcast, Industry Night, Artists Live Drawing & Live Mural, Exclusive Art Drop, hingga School & University Day yang menyasar generasi muda. Keseluruhan rangkaian ini bukan hanya memberi hiburan, tetapi juga membuka ruang dialog, berbagi pengetahuan, dan memperkuat jejaring kolaborasi.
Direktur JICAF, Sunny Gho, menegaskan kolaborasi antara seniman dan pemangku kepentingan industri kreatif merupakan bagian penting dari keberlangsungan acara ini. “Brand yang terlibat benar-benar menjadi bagian dari proses kreatif mulai dari memfasilitasi karya, mendukung talenta muda, hingga menghadirkan inovasi yang memberi nilai tambah bagi industri. Partisipasi mereka membuktikan bahwa kontribusi di industri kreatif tidak hanya diukur dari dukungan finansial, tetapi dari dampak nyata yang ditinggalkan,” ujarnya.
Dengan semangat tersebut, JICAF 2025 kembali hadir bukan sekadar pameran ilustrasi, melainkan sebagai platform kolaborasi yang mendorong lahirnya gagasan-gagasan baru, mempertemukan lintas disiplin, dan memperkuat posisi seni Indonesia di panggung global.
JICAF belum berkelana di berbagai kota lainnya selain Jakarta. Namun mereka sering mengikuti workshop dan pameran dari komunitas seni di luar kota yaitu Batam. Mereka membuka pameran dengan skala kecil dan juga berjualan dari hasil karya tersebut. (Z-2)
[OTOMOTIFKU]