Juventus vs Inter Derby dItalia Panaskan Turin

Juventus vs Inter: Derby d’Italia Panaskan Turin
Ilustrasi.(123RF)

TURIN akan menjadi sorotan utama pada Sabtu (13/9) malam WIB ketika Juventus dan Inter Milan bentrok dalam derby d’Italia pertama di Serie A musim ini di Juventus Stadium. Si Nyonya Tua datang dengan bekal dua kemenangan awal musim sedangkan Inter justru sempat tergelincir di kandang sendiri dan kini dituntut bangkit cepat.

Juventus tengah percaya diri sedangkan kubu Inter belum menemukan momentum di awal musim. Derby d’Italia kali ini dipastikan menyajikan duel sarat taktik antara kedua pelatih sekaligus menjadi ajang pembuktian untuk menantang juara bertahan Napoli di jalur Scudetto.

Pertemuan kedua tim selalu punya cerita panjang. Sejak rivalitas dimulai pada 1909, derby d’Italia menjadi salah satu laga paling prestisius di Italia.

Musim lalu, duel pertama berakhir dramatis dengan skor 4-4 di San Siro lalu di pertemuan berikutnya Juventus menang tipis 1-0.

Catatan kandang berpihak pada Bianconeri yang hanya kalah sekali dari 11 pertemuan terakhir melawan Inter di Turin.

Di bawah asuhan Igor Tudor, Juventus mulai menunjukkan stabilitas.

Pelatih asal Kroasia itu menjalani musim penuh pertamanya dengan start meyakinkan setelah musim lalu membawa Juve finis empat besar di tengah badai masalah internal klub. Ambisi Scudetto sekarang kembali jadi target utama.

Sementara itu, Inter memasuki era baru bersama Cristian Chivu. Bagi Inter, tantangannya lebih berat. Meski kerap finis lebih baik daripada Juventus dalam klasemen, mereka hanya meraih satu kemenangan dari enam pertemuan terakhir di Serie A melawan Bianconeri.

Sempat tampil garang saat melibas Torino 5-0 di laga pembuka, Nerazzurri kemudian tersandung 1-2 dari Udinese. Kekalahan itu menjadi noda pertama di era Chivu sekaligus memunculkan tanda tanya soal kapasitasnya menggantikan Simone Inzaghi.

Padahal, Opta menempatkan Inter sebagai kandidat terkuat peraih Scudetto musim ini. Bek Inter Carlos Augusto menegaskan Inter musim ini bakal berjuang keras dalam perburuan gelar.

Pada derby d’Italia kali ini, Inter mengisyaratkan adanya perubahan strategi di bawah Chivu setelah bertahun-tahun terbiasa dengan pola 3-5-2 khas Inzaghi.

“Inter harus selalu menjadi favorit dan masuk ke setiap kompetisi dengan target juara. Kami tidak tampil sesuai harapan lawan Udinese, tapi musim masih panjang dan ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan,” ujar Augusto.

“Detail kecil akan sangat menentukan saat menghadapi Juventus. Kami sudah terbiasa dengan laga besar seperti ini, jadi fokus pada instruksi pelatih akan jadi kunci,” imbuhnya.

Bagi Chivu, menggantikan Simone Inzaghi jelas bukan tugas mudah terlebih dia minim pengalaman melatih di level senior. Sebelum ditunjuk sebagai pelatih utama Inter, rekam jejaknya hanya mencatat beberapa pertandingan saat menangani Parma.

“Kami memang masih dalam tahap pembangunan, tetapi tidak bisa terus-terusan bersembunyi di balik alasan itu. Setelah laga pertama kami bukan tim terbaik di dunia. Perubahan besar tidak bisa terjadi hanya dalam hitungan minggu,” ujar Chivu.

Tantangan bagi Inter semakin berat karena setelah duel kontra Juventus, mereka langsung melakoni laga perdana Liga Champions musim ini melawan Ajax di Amsterdam. Ritme padat inilah yang sebelumnya sempat membuat tim era Inzaghi kewalahan, terutama dengan skuad yang mulai menua. Namun, kali ini Inter datang dengan energi baru.

Saat ini Inter tertinggal tiga poin dari Juventus, Napoli, Roma, dan Cremonese di klasemen. Kekalahan di Turin akan menjadi pukulan telak di awal perjalanan Chivu sebagai arsitek baru Nerazzurri.

Dari segi skuad, Juventus masih punya sejumlah dilema di lini depan. Jonathan David sedang tajam-tajamnya sedangkan Dusan Vlahovic terus mencetak gol meski kerap memulai laga dari bangku cadangan. Adapun Francisco Conceicao dan Fabio Miretti diragukan tampil karena cedera.

Di pihak Inter, Chivu bisa menurunkan rekrutan anyar dari Manchester City Manuel Akanji yang berpeluang debut Serie A menggantikan Yann Bisseck.

Di lini depan, kombinasi Marcus Thuram dan Lautaro Martinez bakal kembali diandalkan. Thuram sudah mencetak dua gol musim ini. Adapun Lautaro bakal berusaha mematahkan rekor kurang baik melawan Juventus karena hanya bisa mencetak dua gol dari 14 pertemuan di liga. (Football Italia/AFP/I-3)

[OTOMOTIFKU]