
PULUHAN pemuda Karang Taruna Desa Jenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, antusias mengikuti pelatihan demokrasi digital yang diselenggarakan dosen dan mahasiswa Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.
Kegiatan tersebut merupakan pelaksanan dari hibah pengabdian kepada masyarakat dengan skema pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Pelaksana kegiatan tersebut, bertujuan menumbuhkan kesadaran demokrasi di kalangan pemuda desa melalui pendekatan seru serta kekinian melalui Jigsaw Learning dan pembuatan infografis digital.
Kegiatan digelar di Balai Desa dengan mengangkat tema ‘Upaya peningkatan gerakan sadar demokrasi melalui jigsaw learning dan pemanfaatan media infografis pada Instagram dan TikTok’.
Kegiatan dihadiri oleh Ketua pengabdian kepada masyarakat Unsil, Riska Sarofah, Kepala Desa Jenang, perwakilan Karang Taruna sebagai bentuk penghargaan bersama, tim pengabdian menyerahkan cenderamata kepada pemerintah desa.
Mahasiswa Fisip Unsil Tasikmalaya, Leni Permatasari, membuka kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengisian pre–test oleh peserta untuk mengetahui pengetahuan awal seputar demokrasi dan media sosial. Pelatihan demokrasi digital jigsaw learning dan infografis, bagi Karang Taruna Desa Jenang ke depan akan terus memproduksi konten edukatif di media sosial sebagai tindak lanjut pelatihan.
“Program yang dilakukan ke depan nanti akan dilakukan serupa dan direncanakan diperluas ke desa-desa lain, agar gerakan sadar demokrasi semakin meluas hingga dikenal oleh pemuda Karang Taruna Desa Jenang,” katanya, Kamis (25/9).
Pemateri dosen Fisip Unsil Tasikmalaya, Hendra Gunawan mengatakan, pelatihan demokrasi digital jigsaw learning dan infografis mengangkat tema ‘Karang Taruna dan Gerakan Demokrasi Desa’.
Kegiatan tersebut merefleksikan pentingnya peran pemuda desa dalam menjaga semangat demokrasi yang lahir dari musyawarah dan gotong royong.
“Suasana makin hidup saat sesi Jigsaw Learning dimulai. Dipandu Siti Pitrianti dan Riska Sarofah serta para peserta dibagi ke dalam kelompok dan membahas empat topik utama mulai hak dan kewajiban warga negara, pilar demokrasi, partisipasi di era digital dan etika digital,” jelasnya.
Menurut Hendra, pelatihan mengenalkan cara membuat infografis edukatif untuk Instagram dan TikTok. Para peserta belajar merancang konten yang menarik dan mudah dipahami supaya ada pesan demokrasi yang bisa tersampaikan secara luas dan efektif, terutama kepada generasi muda yang aktif di media sosial.
Pelatihan ditutup sesi post–test sebagai bahan evaluasi peningkatan pengetahuan peserta dan diakhiri foto bersama antara peserta, dosen, perangkat desa dan panitia. “Antusiasme peserta luar biasa, dan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus menyebarkan nilai demokrasi yang kreatif dan menyenangkan,” ujar Yuliawati. (AD/E-4)
[OTOMOTIFKU]