Kelompok Rentan jadi Korban MBG, IDAI Buat Surat Terbuka untuk Badan Gizi Nasional

Kelompok Rentan jadi Korban MBG, IDAI Buat Surat Terbuka untuk Badan Gizi Nasional
Surat terbuka IDAI untuk Badan Gizi Nasional(Instagram/@idai_ig)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya keamanan dan kualitas pangan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) setelah maraknya kasus keracunan makanan pada anak sekolah. Dalam akun instagram @idai_ig, IDAI membuat surat terbuka bagi Badan Gizi Nasional (BGN). Disebutkan dalam unggahan, Jumat (26/9) bahwa IDAI menyampaikan keprihatian atas maraknya kasus keracunan dalam MBG di berbagai daerah.

“Program sejatinya bertujuan mulia, meningkatkan status gizi dan kesehatan anak Indonesia, namun kejadian keracunan terus berulang yang justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Bahkan ada balita dan ibu hamil yang terkena dampaknya sehingga kelompok rentan ini sebaiknya turut dimasukkan dalam perhatian utama,” demikian dikutip dari surat terbuka IDAI.

Melalui surat itu, IDAI menegaskan sejumlah hal yang disorot. Pertama, keselamatan anak dan kelompok rentan yakni ibu hamil, balita dan anak yang harus dilindungi dari risiko keracunan. Kedua keamanan pangan. Prosedur penyediaan, pengolahan hingga distribusi wajib sesuai standar keamanan pangan mencegah kontaminasi.

Ketiga, kualitas dan keseimbangan menu. Menu MBG harus seimbang disusun oleh ahli gizi anak memerhatikan kebutuhan nutrisi.  Keempat, pengawasan yang diperketat. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta seluruh kelengkapannya harus disertifikasi, dimonitor, dan dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kelima mitigasi dan pelayanan pengaduan yakni adanya prosedur mitigasi keracunan yang melibatkan pemerintah, sekolah, dokter spesialis anak,  dan masyarakat.

“IDAI siap bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat memastikan MBG dapat memberi manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia.” (H-4)

 

[OTOMOTIFKU]