Kemenag RI Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf

Kemenag RI Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf
Kemenag menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf.(MI/HO)

DIREKTORAT Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, melalui Subdirektorat Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Pengelola Zakat dan Wakaf. Kegiatan ini berlangsung pada 25–27 September 2025 di Balai Diklat Keagamaan Jakarta.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Prof Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag., menegaskan pentingnya instrumen publikasi dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat dan berwakaf. 

“Harus ada instrumen yang bisa dilihat publik agar orang semakin tertarik untuk berzakat dan berwakaf. Ini bukan soal riya, tetapi justru bagian dari publikasi kebaikan. Dalam konteks tasawuf, zakat memang ditujukan kepada asnaf, tetapi sosialisasi dan edukasinya harus digelorakan. Karena itu, kami menginisiasi kegiatan Zakat Wakaf FunWalk, agar edukasi zakat dan wakaf bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan,” jelasnya.

Waryono menambahkan, pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan tenaga-tenaga profesional yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mengedepankan bahasa santun serta mampu membangun konektivitas dalam ekosistem zakat dan wakaf. 

“DKI Jakarta harus menjadi mercusuar dalam menggerakkan masyarakat Indonesia untuk berzakat dan berwakaf melalui lembaga resmi. Tantangan kita hari ini adalah membangun trust, dan salah satu bentuknya adalah melalui laporan yang transparan dan akuntabel,” paparnya.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Dr. H. Adib, M.Ag., menyampaikan bahwa zakat dan wakaf merupakan instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan. 

“Konsep jihad hari ini adalah bagaimana kita dapat mengentaskan kemiskinan. Zakat dan wakaf menjadi instrumen jihad kita dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Penting bagi kita untuk terus mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf agar benar-benar mampu mendorong penguatan ekonomi umat,” ujarnya.

Sementara itu, Muhibuddin, S.Fil.I., M.E., Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan pola kolaborasi lintas lembaga. 

“Kegiatan ini kami desain dengan petaholic collaboration dengan melibatkan Pusbangkom. Kemarin telah dilakukan pembelajaran secara online, dan hari ini kita lanjutkan dengan tatap muka. Harapannya, kegiatan ini memberikan pencerahan sekaligus menjadi legacy yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi pengelola zakat dan wakaf,” ungkapnya.

Pelatihan ini diikuti oleh berbagai pengelola zakat dan wakaf dari sejumlah lembaga. Selain memperkuat kompetensi, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum membangun ekosistem zakat dan wakaf yang profesional, amanah, dan berkelanjutan. (Z-1)

[OTOMOTIFKU]