Kemenkes Gelar Program Vaksinasi DBD untuk Siswa Kelas 3 dan 4 SD di Jaksel

Kemenkes Gelar Program Vaksinasi DBD untuk Siswa Kelas 3 dan 4 SD di Jaksel
Ilustrasi(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)

KEMENTERIAN Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai minggu ini akan melaksanakan program vaksinasi dengue dengan menyasar anak-anak sekolah dasar kelas 3 dan 4 SD di wilayah Jakarta Selatan.

Sebanyak 10.000 dosis vaksin dengue ‘Qdenga’ dari hibah Takeda disediakan untuk program vaksinasi ini. Tidak hanya di Jakarta Selatan, vaksin dengue ini juga didistribusikan ke Palembang dan Banjarmasin. Masing-masing sebanyak 5.000 dosis. Sehingga total 20.000 vaksin dengue akan didistribusikan dalam program ini. 

“Program vaksin dengue ini diharapkan dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit akibat dengue,” ungkap Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof. Sri Rezeki Hadinegoro dalam acara konferensi pers bertajuk Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di Jakarta Selatan, Senin (29/9). 

Lebih lanjut, setelah mendapatkan vaksinasi, pemantauan akan dilakukan selama 3 tahun. Sehingga selama 3 tahun anak-anak yang menerima vaksin akan dipantau secara ketat dan diharapkan vaksin ini dapat mencegah rawat inap pada anak akibat demam berdarah dengue (DBD). 

Secara teknis, vaksin akan diberikan kepada anak-anak kelas 3 dan 4 SD sebanyak dua dosis. Jarak antara dosis pertama dan dosis kedua adalah tiga bulan. 

Pada pelaksanaannya, dilibatkan 9 puskesmas di wilayah Jakarta Selatan dan targetnya ialah anak-anak yang bersekolah di 106 sekolah dasar. Ada 10 rumah sakit rujukan yang dilibatkan untuk memantau kesehatan anak-anak penerima vaksin. 

Beberapa efek samping atau reaksi dari vaksinasi ini juga di antaranya nyeri pada tempat suntikan sebanyak 54%, nyeri kepala 36%, pegal-pegal 34%, kemerahan pada tempat suntikan 29%, lesu 24%, lemas 21%, dan demam 10%. 

“Reaksi muncul pada 2 hari pertama setelah injeksi, keluhan berlangsung ringan hingga sedang dan durasinya 1-3 hari. Keluhan biasanya berkurang setelah suntikan kedua jika dibandingkan dengan suntikan pertama,” ujar Prof. Sri.

Program ini pun ditegaskan tidak diwajibkan bagi anak-anak. Namun demikian, vaksin dengue akan membawa manfaat bagi kesehatan karena mencegah anak terpapar DBD. (H-2)

[OTOMOTIFKU]