
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie memastikan satu tempat di final tunggal putra Korea Terbuka 2025. Unggulan keempat itu melangkah ke partai puncak setelah menyingkirkan juniornya, Alwi Farhan, lewat pertarungan tiga gim 18-21, 21-14, 21-15 di Suwon Gymnasium, Sabtu (27/9).
Kemenangan tersebut mengantarkan Jonatan ke final keduanya sepanjang tahun ini setelah sebelumnya tampil di Indonesia Masters, Januari lalu. Ia mengaku lega sekaligus gembira bisa kembali merasakan atmosfer laga puncak.
“Puji Tuhan karena mencapai final kedua tahun ini setelah Indonesia Masters bulan Januari lalu. Penantian yang cukup panjang setelah segala macam hal yang terjadi, banyak lika-likunya,” ucap Jonatan.
Ia juga memberi apresiasi terhadap performa Alwi yang tampil di luar dugaan. “Cukup happy, bukan karena bisa masuk final tapi juga melihat penampilan Alwi bermain seperti tadi. Di luar ekspektasi tapi tidak heran dengan beberapa kali dia bisa mengalahkan pemain top. Terlihat improve yang sangat jelas,” lanjutnya.
Jonatan sempat kehilangan gim pertama setelah Alwi mengubah pola permainan menjadi lebih agresif. Namun, pengalaman dan kesabaran membantunya membalikkan keadaan di dua gim berikutnya.
“Di gim pertama setelah saya unggul lumayan banyak, Alwi mengubah permainan dengan semakin agresif. Mengagetkan. Tapi di gim kedua dan ketiga saya coba lebih sabar dan menggunakan pengalaman saya,” jelas Jojo, sapaan Jonatan.
Ia menegaskan akan tampil lepas di laga final. “Besok saya mau menikmati pertandingan, menikmati final kedua saya. Tapi saya juga akan melakukan yang terbaik, berusaha semaksimal mungkin dengan apa yang saya bisa,” tegasnya.
Sementara itu, Alwi Farhan menilai semifinal perdananya di turnamen level Super 500 menjadi pengalaman penting dalam perjalanan kariernya.
“Pertandingan ini menjadi titik yang penting di perjalanan karir saya. Tidak selalu mulus, banyak pelajaran yang sangat berharga,” ucap Alwi.
Bagi Alwi, kesempatan menghadapi senior sekaligus idolanya memberi banyak pelajaran berharga. “Pertama kali merasakan melawan senior sekaligus idola. Saya belajar bagaimana bisa dia lebih bisa membalikkan pikiran ketika tertekan, lebih bisa konsisten jaga fokus, bisa lebih menikmati suasana dan kondisi di lapangan,” ungkapnya.
Meski puas dengan capaian semifinal, Alwi menegaskan ambisinya untuk terus berkembang. “Cukup senang bisa ke semifinal Super 500 pertama kali tapi belum puas pastinya. Masih banyak target-target yang mau dicapai dan saya akan terus memperbaiki diri, meningkatkan performa,” tandasnya. (E-3)
[OTOMOTIFKU]