Kuota Habis, Bulog Bangka Hentikan Serap Gabah Petani Basel

Kuota Habis, Bulog Bangka Hentikan Serap Gabah Petani Basel
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani(MI/Rendy Ferdiansyah)

PERUM Bulog cabang Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel) menghentikan  menyerap Gabah Kering Panen (GKP) Petani di Bangka Selatan (Basel).

Pembelian GKP ini sudah berlangsung sejak awal September 2025 lalu, lantaran kuota Bulog Bangka untuk menyerap beras sudah habis.

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani sangat menyayangkan Perum Bulog menghentikan membeli GKP, dapat menurunkan semangat petani padi di Desa Rias.

Ia mengaku hal tersebut tentu saja bertolak belakang dengan program pemerintah pusat dan daerah untuk menggalakkan petani padi dalam mendukung program swasembada pangan.

Untuk itu, dirinya sangat berharap Bulog dapat kembali menyerap GKP di Babel, sehingga petani tetap bersemangat untuk menanam padi di masa mendatang.

“Dengan begitu swasembada pangan dapat terwujud,” kata Hidayat, Senin (22/9).

Menurutnya harga pembelian GKP yang tinggi dari Bulog yakni Rp6500 menjadi gairah bagi para petani menjual hasil padanya ke Bulog.

“Bulog belinya tinggi, sementara pihak swasta murah,” ujarnya.

Untuk itu dirinya akan mengupayakan Bulog tetap bisa membeli gabah para petani di Babel. “Kenapa Bulog tidak membeli gabah kering panen (GKP)? Ini kan tidak sesuai kesepakatan. Saya minta Bulog harus ada solusi yang tidak merugikan petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Bangka, Akhmad Fahmi Yasin, mengungkapkan alasan Bulog tidak lagi membeli GKP karena kuota Bulog untuk membeli sudah habis.

“Petani bisa menjual GKP kepada pihak swasta,” kata Akhmad Fahmi.

Menurutnya Perum Bulog Cabang Bangka menghentikan pembelian GKP petani mulai awal September 2025. (RF/E-4)

[OTOMOTIFKU]