
ISU lingkungan menjadi perhatian utama dalam arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Hal ini tercermin dalam proses sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Kegiatan ini berlangsung 17–19 September 2025 ini diikuti oleh 10 desa dari tiga kecamatan bersama camat, pendamping desa, dan perangkat daerah terkait. Prosesnya difasilitasi oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), organisasi mitra The Nature Conservancy (TNC) di Indonesia, melalui pendekatan Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP).
Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore mengatakan, pembangunan di daerah kepulauan tidak bisa dilepaskan dari isu lingkungan.
“RPJMD 2025–2029 menekankan pentingnya pembangunan berwawasan lingkungan. Desa harus menjadikannya acuan agar program tidak tumpang tindih, selaras dengan kabupaten, dan tetap menjaga kelestarian alam,” ujarnya.
Kepala Bappeda Sabu Raijua, Viktor Radamuri, menegaskan bahwa tantangan lingkungan seperti kekeringan, keterbatasan air bersih, dan degradasi lahan harus menjadi fokus utama dalam RPJMDes. “Pembangunan tidak boleh hanya mengejar infrastruktur. Program embung desa, penghijauan lahan kritis, dan perlindungan pesisir wajib masuk dalam perencanaan desa untuk memperkuat ketahanan lingkungan,” katanya.
Kepala Desa Lobohede, Obi Labu, menambahkan kegiatan ini membuka wawasan aparatur desa. “Kami jadi lebih paham bagaimana memasukkan aspek keberlanjutan dalam RPJMDes, terutama pengelolaan lahan pertanian yang memperhatikan konservasi air dan tanah,” jelasnya.
Direktur Program Kelautan YKAN, Muhammad Ilman, menekankan bahwa tanpa memperhatikan ekologi, pembangunan hanya akan memberi manfaat jangka pendek.
“Sabu Raijua adalah wilayah kepulauan yang rentan terhadap keterbatasan sumber daya. Karena itu, pembangunan harus berbasis keberlanjutan agar desa-desa bisa tumbuh sejahtera sekaligus menjaga alam,” katanya.
Melalui SIGAP, YKAN mendorong warga desa untuk berdaya dan melakukan aksi inspiratif yang memperkuat ketahanan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
Dengan sinkronisasi ini, pemerintah daerah bersama masyarakat desa dan mitra pembangunan berharap dapat mewujudkan Sabu Raijua yang lebih tangguh, lestari, dan sejahtera dalam lima tahun ke depan.
[OTOMOTIFKU]