


Dalam dunia Mini 4WD, nama MA (Midship Aero) dan MS (Midship Special) selalu menjadi sorotan. Keduanya sama-sama mengusung konsep Midship Motor Layout, tetapi memiliki filosofi desain dan performa yang berbeda. Di kalangan tuner profesional Indonesia, perdebatan tentang mana yang lebih unggul untuk B-Max, Open Class, maupun Speed Track masih sering muncul. Artikel ini akan mengupas keunggulan, kelemahan, dan perbedaan fundamental antara MA dan MS chassis, serta bagaimana keduanya diaplikasikan dalam kompetisi di Indonesia.
Sejarah Singkat: Lahirnya MA dan MS
- MS Chassis pertama kali diperkenalkan pada 2003, sebagai jawaban Tamiya untuk kelas high-end tuning. Ciri khasnya adalah modular 3-piece construction (Front, Center, Rear) yang memungkinkan penggantian unit center dengan double-shaft motor. Ini adalah chassis revolusioner untuk masanya.
- MA Chassis hadir 2015, memadukan konsep aerodinamis (dari AR chassis) dengan midship motor layout. MA berfokus pada keseimbangan antara kecepatan dan stabilitas, dengan one-piece structure yang lebih rigid dibanding MS.
Spesifikasi Teknis dan Karakteristik
Aspek | MA Chassis | MS Chassis |
---|---|---|
Struktur | 1-piece, lebih rigid, minim fleksibilitas | 3-piece modular, fleksibel, bisa tuning part center |
Material | ABS (default), tersedia Reinforced, Carbon | ABS, FRP reinforced, Super Hard & Carbon edition |
Motor Layout | Midship, double-shaft | Midship, double-shaft |
Wheelbase | 80 mm (standar) | 80 mm (standar) |
Aerodinamika | Lebih baik (inspirasi dari AR chassis) | Standard, mengandalkan body design |
Cooling System | Dilengkapi airflow untuk pendinginan motor | Minim airflow, mengandalkan lubang modifikasi |
Stabilitas | Tinggi pada high speed straight | Bergantung setup suspensi & center unit tuning |
Akses Tuning | Terbatas (karena 1-piece) | Luar biasa (ganti center unit untuk motor tuning) |
Kelebihan & Kekurangan MA Chassis
✅ Kelebihan:
- Aerodinamis terbaik dibanding semua chassis Tamiya yang midship.
- Stabil di lintasan high-speed dan technical mix (cocok untuk Speed Tech track Indonesia).
- Durabilitas tinggi karena struktur rigid, minim resiko patah di center.
- Pendinginan motor lebih baik, airflow masuk lewat intake bawaan.
❌ Kekurangan:
- Kurang fleksibel untuk tuning advance (tidak bisa swap center unit seperti MS).
- Handling cornering kurang responsif dibanding MS yang lebih bisa di-tune suspensinya.
Kelebihan & Kekurangan MS Chassis
✅ Kelebihan:
- Sangat fleksibel untuk tuning, bisa ganti center unit (high speed, torque, double bearings).
- Handling corner luar biasa, karena center bisa disesuaikan untuk menambah kelenturan.
- Populer di kalangan pro tuner untuk kelas open (karena variasi part melimpah).
❌ Kekurangan:
- Aerodinamika standar, perlu body khusus agar stabil di speed track.
- Rentan getaran jika center unit tidak presisi.
- Cooling motor lemah, perlu modifikasi manual (boring hole, airflow tuning).
Penerapan di Lomba Indonesia
- MA Chassis:
- Umumnya mendominasi di kelas Speed Tech dan Non-Suspension Class, karena rigid dan stabil.
- Banyak dipakai untuk B-Max Class dengan minimal modifikasi.
- Kurang populer di Open Class, karena terbatasnya opsi tuning suspensi dan center flex.
- MS Chassis:
- Masih menjadi chassis favorit di Open Class Indonesia, karena tuning tak terbatas.
- Digunakan oleh tuner pro untuk MS Suspension mod, center bending, weight balance custom.
- Kelemahan di cooling biasanya diatasi dengan lubang bor airflow dan bearing support.
Mengapa MA Lebih Disukai Pemula, MS Jadi Raja Open Class?
Di Indonesia, MA lebih ramah untuk pemain yang ingin simple setup: langsung pakai bearing, ganti roller, gear ratio, sudah kompetitif untuk B-Max. Sedangkan MS adalah favorit hardcore tuner: membutuhkan pengetahuan, spare part banyak, dan waktu eksperimen untuk mendapatkan chassis optimal.
Kesimpulan:
- Mau simpel tapi cepat? Pilih MA.
- Mau dominasi open class dengan tuning ekstrem? MS adalah jawabannya.
Masa Depan MA vs MS di Indonesia
Tren Indonesia menunjukkan Open Class semakin teknikal, sehingga MS akan tetap jadi primadona pro tuner. Namun, untuk komunitas pemula dan kelas B-Max yang makin populer, MA adalah backbone.
Kekurangan MA yang tidak modular membuatnya kurang menarik untuk para pro builder yang suka eksplorasi. Tetapi, jika Tamiya merilis upgrade MA modular, ini bisa menjadi game changer.
[OTOMOTIFKU]