
PUTRA Mahkota Johor (TMJ) sekaligus pemilik Johor Darul Tazim (JDT), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, mempertanyakan keputusan mengejutkan FIFA yang menjatuhkan sanksi terhadap tim nasional Malaysia terkait penggunaan pemain naturalisasi. Ia menilai keputusan itu sebagai perubahan mendadak dari sikap badan sepak bola dunia tersebut.
Dalam pernyataan keras melalui media sosial, mantan Presiden FAM itu menyoroti larangan bermain terhadap tujuh pemain serta denda 350 ribu Swiss Franc yang dijatuhkan kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
“FIFA sebelumnya menyetujui proses naturalisasi ini. Jadi mengapa kini diputuskan berbeda? Apa yang terjadi sehingga keputusan tiba-tiba berubah? Apakah ada pihak luar yang memengaruhi keputusan FIFA?” tegas Tunku Ismail dikutip dari Malay Mail.
Ia juga mengecam sikap FIFA yang dianggap tidak transparan dalam memberikan alasan atas sanksi tersebut. Menurutnya, pengumuman hukuman sebelum proses banding selesai adalah langkah prematur dan tidak adil.
Ia bahkan melontarkan pertanyaan tajam, “Siapa yang berada di New York?” Ini diduga mengacu pada pertemuan atau lobi tertentu yang memengaruhi keputusan FIFA.
Tunku Ismail mendesak FAM segera mengajukan banding dan mengaku telah menyerahkan dokumen dari Jabatan Pendaftaran Nasional Malaysia sebagai bukti legalitas para pemain.
“Lawan tetap lawan. Harus berani karena kita berada di pihak yang benar,” ujarnya.
FIFA sebelumnya menjatuhkan hukuman larangan bermain 12 bulan serta denda 2 ribu Swiss Franc kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang dianggap menggunakan dokumen palsu.
Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. (I-2)
[OTOMOTIFKU]