MBG Dorong Perekonomian Lokal dan Buka Lapangan Kerja Baru

MBG Dorong Perekonomian Lokal dan Buka Lapangan Kerja Baru
Ilustrasi(Antara)

Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati menekankan pentingnya program Makan Bergizi Nasional (MBG) dalam menekan prevalensi stunting yang saat ini tercatat masih 21% menjadi 14% pada 2029.

“Program MBG ini bukan hanya tentang makanan, tetapi tentang masa depan bangsa. Dengan pemerataan gizi, kita ingin melahirkan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan siap bersaing secara global,” tutur Indah Kurniawati. 

Selain aspek kesehatan, Indah menyoroti efek ganda MBG bagi perekonomian lokal. Bahan pangan diupayakan berasal dari petani, peternak, nelayan, hingga pelaku UMKM desa sehingga membuka pasar baru dan lapangan kerja.

Hal ini diamini oleh Sebuah video yang memperlihatkan seorang karyawan dari dapur SPPG bernama Abi Nuraehan yang membuka gaji pertamanya dan menuai respons positif dari warganet. Dalam video yang diunggah di Instagram, terlihat Abi Nuraehan menahan haru saat menghitung uang hasil kerja kerasnya mencuci tray makan di dapur MBG.

“Di sini ada kwitansi spill gaji Abi Nuraehan cuci tray. Dan ini uangnya. Bismillahirrahmanirrahim. Semoga berkah,” ujarnya .

Fenomena ini menggambarkan bagaimana MBG bukan hanya sekadar program pemenuhan gizi, tetapi juga membuka lapangan kerja yang bermakna bagi masyarakat.

Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI pada bulan lalu (15/08), menegaskan bahwa MBG telah menjadi salah satu program strategis pemerintah yang memberikan dampak luas. Di antaranya adalah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru.

“Prestasi anak-anak di sekolah meningkat. Per hari ini, sudah ada 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi di Indonesia. MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa,” ujar Prabowo. (E-3)

[OTOMOTIFKU]